INDONESIAKININEWS.COM - Lama tak muncul dihadapan publik, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo tiba-tiba m...
INDONESIAKININEWS.COM - Lama tak muncul dihadapan publik, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo tiba-tiba mengungkapkan perbedaan antara pengkhianat dan patriot di sekitar pemimpin negara.
Disebutkan, pengkhianat bekerja dengan terus berupaya membenarkan kebijakan pemerintah.
Meskipun pemimpinnya membuat keputusan yang cenderung mengakibatkan kehancuran negara.
Sementara patriot adalah orang yang setia kepada bangsa dan negara dengan memberikan masukan kepada pemimpin negara apapun resikonya.
Pernyataan itu disampaikan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam acara konferensi pers bertajuk Tatapan Indonesia 2021.
Gatot Nurmantyo mengatakan, yang disebut pengkhianat bangsa adalah orang yang di sekeliling pemimpin negara tetapi ikut menjerumuskan negara dengan membenarkan kebijakan pemimpin meskipun salah.
"Menurut saya yang namanya pengkhianat bangsa adalah orang yang di sekeliling pemimpin negara dimana pemimpin negara mengambil keputusan-keputusan yang mengakibatkan bangsa itu menurun atau hancur tapi sekelilingnya memberikan data-data serta membenarkan kebijakan-kebijakan pemimpin negara itu. Sehingga bangsa itu akan hancur," katanya di acara konferensi pers bertajuk 'Tatapan Indonesia 2021' lewat aplikasi zoom, Selasa 12 Januari 2021.
Sebaliknya, seorang patriot adalah orang yang selalu memberikan masukan kepada pemimpin negara dengan data-data yang benar.
Selain itu, patriot juga memberikan masukan kepada pemimpin negara dengan data yang benar apapun resikonya.
"Dan menurut saya orang yang disebut patriot atau orang yang setia kepada negara tersebut dengan memberikan data-data yang benar kepada pemimpin yang memgambil keputusan memberikan masukan-masukan yang benar apapun resikonya," ujarnya.
Dia mengatakan, KAMI lantang menyuarakan kebenaran semata-mata hanya mewakili suara rakyat. Sebab, saat ini, kata dia, rakyat mempertanyakan kehadiran negara saat kondisi bangsa saat ini.
"Kami bicara seperti ini adalah semata-mata mewakili suara hati nurani rakyat dimana saat ini rakyat bertanya-tanya dimanakah negara hadir," katanya.***
S:Galamedianews