INDONESIAKININEWS.COM - Pekerjaan yang dilakukan Risma menjadi perbincangan banyak pihak saat ini, terutama warganet di media sosial. Warga...
INDONESIAKININEWS.COM - Pekerjaan yang dilakukan Risma menjadi perbincangan banyak pihak saat ini, terutama warganet di media sosial.
Warganet ramai meminta pemerintah provinsi untuk membuktikan keaslian pekerjaan Mensos Risma dengan CCTV.
Hal itu berkaitan dengan video yang menayangkan kegiatan blusukan tunawisma dilakukan Mensos Risma.
Banyak masyarakat yang tak percaya dengan keaslian akan keberadaan tunawisma itu di kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta.
Tetapi, tak sedikit juga netizen dan penggemar Risma yang mendukung sang mantan wali kota Surabaya itu.
Menteri Sosial Tri Rismaharini terlibat aksi 'blusukan' dan mencari tunawisma di kawasan pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Ia pun bertemu dengan tiga tunawisma.
Pertemuan Risma dengan para gelandangan itu diunggah sejumlah akun, termasuk akun resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Akhirnya, video mendapat perhatian netizen dan masyarakat ramai.
Tak sedikit netizen yang merasa bahwa Risma hanya melakukan pencitraan.
Keaslian para tunawisma itu yang menjadi fokus para netizen di media sosial.
Beberapa video yang ditampilkan berisi Risma sedang mengobrol juga dengan para tunawisma tersebut.
Terlihat Mensos Tri Rismaharini meminta para tunawisma tersebut agar tetap menunggunya.
Ia berjanji untuk mencarikan tempat khusus demi membuatnya tak kehujanan dan memiliki tempat berlindung.
Tak hanya itu, beberapa tunawisma lain bahkan diajak Risma untuk ikut dengannya menuju tempat penampungan.
"Bapak ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal biar bapak tidak kehujanan ya. Nanti ada yang jemput ya, tapi bukan Satpol PP. Tapi bapak jangan ke mana-mana," kata Risma.
Awalnya, video yang menunjukkan aksi Risma ini disoroti oleh para haters dari Anies Baswedan.
Anies Baswedan dianggap tidak bisa menangani masalah gelandangan dan pengemis, apalagi ditemukan di kawasan sentral seperti Sudirman-Thamrin.
Selain itu, sebenarnya video Risma ini juga menuai perbincangan karena temuan Risma itu diragukan.
Hingga frasa #Sudirman menjadi trending topik Twitter sepanjang Selasa (5/1/2021).
Sejumlah karyawan yang bekerja di kawasan Sudirman-Thamrin mengaku tidak pernah menjumpai adanya gelandangan yang mondar-mandir di kawasan Sudirman.
"Bang @aniesbaswedan dan @SatpolPP_DKI selama sy 8 th kerja di daerah sudirman thamrin ngga pernah ketemu tunawisma besok besok kalau ada tunawisma yang tiba tiba ada di daerah utama, tangkap aja! Tuman! Supervisornya juga tangkap aja," tulis akun kusumawardhana.
"Jangan ngelawak lah .. anak baru bikin lucuk lucukan di jkt. Gembel masuk scbd atau mega kuningan aja bisa diparanin satpam.. ini kok sudirman/thamrin? Ngelawaknya parah bro @KemensosRI?" tulis iamJackthe.
Sejumlah warganet curiga temuan itu digunakan untuk mendiskeditkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,
Lantaran ragu pada temuan Risma, sejumlah netizen meminta Gubernur Anies Baswedan agar membuka CCTV yang berada di sepanjang jalan tersebut untuk mengungkap darimana asalnya gelandangan tersebut.
“Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin kan hampir semuanya bisa dipantau lewat CCTV. Coba dicek aja itu tunawisma datangnya darimana, dan bandingkan aja hari-hari sebelumnya ada gak mereka di sana,” kata @AlasBanjaran.
Tuntutan tersebut terus menerus berdatangan hingga memviralkan tagar berjudul Mensos Risma hingga CCTV Sudirman.
Juru bicara Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Enggal Pramesti melalui juga mendesak agar Pemprov DKI membuka CCTV untuk menjawab keraguan publik.
“Wan @aniesbaswedan CCTV Jalan Sudirman dong. Gw mulai curiga nih,” tulis @EnggalPMT
Pada akhirnya, kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun membuka suaranya terkait informasi yang beredar di masyarakat tersebut.
Seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.com, Kasudin Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin heran dengan temuan Tunawisma di kawasan Sudirman.
"Saya juga nggak tahu kok tiba-tiba ada di sana. Selama ini kan tim kita dan Pol PP juga mobile. Kalau menurut analisis kita, itu orang sekitar, rumahnya sekitar situ. Pas banget dia keluar, sekitar situ (Karet)," kata Ngapuli
Ngapuli menyebut pihaknya kerap melakukan patroli setiap hari, tapi tak pernah temukan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin
"Selama ini juga nggak ada kan. Jadi namanya menteri pas lewat, dia keluar. Kalau menetap, kita sudah selamatkan dari awal-awal. Tim kita juga lagi sisir, nggak ketemu ketemu juga, karena Pak Wagub juga sudah nanya kenapa ada di sana. Kita juga bingung, kan," katanya.
"Tim kita kan ada mobile setiap hari, ada P3S, Pol PP juga mobile, pagi-sore. Nggak mungkin nemu gitu dibiarin, apalagi tim sosial. Kalau pas kita lihat, kita selamatkan," imbuh Ngapuli.
Sementara itu, Plt Walikota Jakarta Pusat pun turut mengomentari isu yang sedang ramai berkembang di masyarakat itu.
"Saya bukan membela diri. Permasalahan tunawisma itu bukan di Jakarta saja. Ke Surabaya deh, di Medan, di Bandung. Ada enggak kota besar yang enggak ada manusiawi gerobak," kata Irwandi menanggapi blusukan Risma, Selasa (5/1/2020).
Diakui pihaknya, para tunawisma itu sebenarnya sudah diberikan tempat penampungan khusus.
Hanya saja, karena ingin beraktivitas para tunawisma ini tetap memilih menjadi manusia gerobak.
Dalam arti, mereka tidak ingin hanya berdiam diri di penampungan tetapi memilih untuk pergi menggelandang lagi.
"Kita pernah coba tunawisma taruh rusun, rusunnya kan jauh, itu enggak bakal ditempatin. Gerobaknya ditaruh mana, mulungnya di mana, di rusun enggak bisa mulung, Jadinya balik lagi ke jalan," katanya.
Pihaknya pun mengaku siap berkolaborasi dengan Kementerian Sosial terkait masalah tunawisma ini.
Seperti yang telah dilakukan Pemkot Jakpus yang menata kembali kolong jembatan di Menteng.
Pemkot Jakpus langsung menindaklanjuti dengan membongkar bangunan semi permanen yang didirikan di kolong jembatan itu.
"Saya bersihin tuh yang Pegangsaan. Tapi kalau yang di situ (Sudirman-Thamrin) itu kan enggak ada gubuknya. Dia hanya ngadem disitu, terus nanti jalan lagi. Kalau kita ikutin, wah se-Jakarta itu," kata Irwandi.
S: Tribunnews