INDONESIAKININEWS.COM - Front Pembela Islam (FPI) mengabarkan bahwa ada 2 pemuda yang mengakui bahwa dirinya telah melakukan pemasangan bal...
INDONESIAKININEWS.COM - Front Pembela Islam (FPI) mengabarkan bahwa ada 2 pemuda yang mengakui bahwa dirinya telah melakukan pemasangan baliho provokatif terhadap Imam Besar Rizieq Shihab.
Menurut informasi para pemuda yang bertubuh kurus, mereka menerima Rp150.000 untuk pemasangan baliho Provokatif Rizieq Shihab.
Para pemuda tersebut mengakui, bahwa aksi yang mereka lakukan itu disuruh oleh seseorang yang tidak diketahui.
Seperti yang terlihat pada video tersebut, bahkan salah satu pelaku mengatakan dia tidak tahu akan dibayar berapa, dia sedang nongkrong kemudian diajak pasang Spanduk Provokatif HRS, Sebagaimana dikutip Jakbarnews.com dari twitter Petamburan lll @17agustus98 pada Sabtu, 5 Desember 2020.
Untuk LaskarFPI yg menemukan Spanduk-spanduk Provokatif macam ini untuk menyerang Imam Besar dan menangkap Pelakunya, tolong berikan efek jera.
Dan kami ingatkan; Kita sudah pegang data siapa-siapa saja pelakunya jika spanduk macam ini terulang kembali.
Laskar mohon siaga 1. pic.twitter.com/FNQ7MLObSX— Petamburan III (@17agustus98) December 4, 2020
Para pelaku Pemasang Spanduk Provokatif HRS merupakan beberapa pemuda yang disuruh dengan bayaran Rp150.000 dari seseorang yang menurut salah satu pelaku adalah disuruh tantenya.
Untuk memberikan efek jera terhadap para pelaku, Petamburan lll menulis pada akun twitternya @17agustus98 sebagai berikut.
“Dan kami ingatkan; Kita sudah pegang data siapa-siapa saja pelakunya jika spanduk macam ini terulang kembali. Laskar mohon siaga 1,” sambungnya.
Selain cuitan dari @17agustus98, ada beberapa komentar lain dari netizen, sebagai berikut.
“Yang kasihan anak2 remaja itu. Krna ulah org2 bodoh anak2 jdi korbannya dengan mengimingi uang. Beginilah jika Negara tidak mampu mencerdaskan generasi bangsanya. Akan mudah dibodohi sma org bodoh,” kata @Assasinmedsos.
Diketahui sebelum, Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberikan pesan tegas kepada siapapun yang berniat mengganggu keamanan ibu kota dan Republik Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat apel kesiapan bencana dan pilkada serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 20 November 2020, menyusul ramainya soal pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Ia menyebutkan bahwa Kalau masang baliho itu jelas ada aturannya. Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia paling benar.
"Kalau maslah baliho itu jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya tempatnya pun sudah ditentukan.Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia paling benar. Tidak ada itu,” ujarnya, seperti dikutip Jakbarnews dari mantrasukabumi.com pada Sabtu, 5 Desember 2020.
Selain itu, Dudung pun menegaskan jika FPI bertidak seenaknya dan menggaggu persatuan tak segan akan membubarkannya.
"Begini, kalau siapa pun di Republik ini, ini Negara hukum harus taat pada hukum. Jangan coba-coba, kalau perlu FPI itu bubarkan saja, Kalau coba-coba dengan TNI mari", tegasnya. (Arohman/Matrasukabumi) ***
S:jakbarnews