INDONESIAKININEWS.COM - Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab resmi ditahan Polda Metro Jaya usai menjadi tersangka penghasutan dari kerumunan y...
Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Didik Mukrianto menilai bahwa Habib Rizieq sebagai tokoh yang taat hukum dan bertanggungjawab.
"Saya yakin sepenuhnya bahwa HRS adalah tokoh dan warga negara yang bertanggungjawab dan taat hukum, serta sadar akan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Didik, kepada wartawan, Sabtu (12/12/2020).
Didik mengatakan penyerahan diri Habib Rizieq ke Polda Metro Jaya adalah hal yang biasa.
Menurutnya, hal itu sebagai bentuk tanggung jawab Habib Rizieq sebagai warga negara yang patuh terhadap hukum.
"Untuk itu saya berharap dapat disikapi secara wajar, termasuk aparat kepolisian agar tetap proper dan proporsional, tidak perlu mengeluarkan pernyataan dan tindakan yang berlebihan.
Apalagi berpotensi menimbulkan kontroversi yang bisa memunculkan provokasi yang tidak perlu," ujar Didik.
Dia yakin bahwa 5 tersangka lain dalam kasus kerumunan di tengah pandemi Corona itu juga taat hukum. Menurutnya, kelima orang itu akan mengikuti sikap Habib Rizieq yang menyerahkan diri ke polisi.
"Kepada setiap pihak termasuk pengawal HRS yang dibutuhkan keterangannya. Saya yakin akan mengikuti langkah HRS dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan," katanya.
Sebelumnya, usai menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 12 jam Habib Rizieq ditahan Polda Metro Jaya. Habib Rizieq keluar dari ruang pemeriksaan dengan tangan diborgol menggunakan kabel ties dan menggunakan rompi tahanan berwarna oranye.
Polisi mengatakan langsung melakukan penahanan kepada pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) itu. Habib Rizieq akan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya selama 20 hari ke depan.
Kasus ini bermula ketika Habib Rizieq Shihab pulang ke Tanah Air pada 10 November 2020.
Sepulang dari Arab Saudi, Habib Rizieq menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Kegiatan itu menimbulkan kerumunan dengan jumlah massa yang masif. Massa sampai menutup Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat, saat itu
S: detikNews
