INDONESIAKININEWS.COM - Jagat media sosial Twitter tengah ramai menanggapi unggahan Presiden Jokowi di akun Twitter pribadinya yang mengung...
INDONESIAKININEWS.COM - Jagat media sosial Twitter tengah ramai menanggapi unggahan Presiden Jokowi di akun Twitter pribadinya yang mengunggah kuis tebak gambar.
Melalui akun @jokowi yang diunggah pada Sabtu, 12 Desember 2020, Presiden Jokowi mengunggah sebuah gambar dan memberikan pertanyaan tebak-tebakan dari gambar tersebut.
“Di gambar ini, bisakah Anda tunjukkan orang-orang yang lalai itu?” cuit Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com
Gambar tersebut menunjukan tentang hilir mudik dan lalu lalang orang yang tengah menjalani aktivitasnya di Ibukota.
Dalam unggahan tersebut, Presiden menulis “Suasana masih pandemi, tapi kehidupan harus terus berjalan.
Ada yang harus tetap bekerja dan bepergian. Jika terpaksa harus keluar rumah jangan pernah lalai. Tetap pakai masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan,”.
Unggahan tersebut mendapat banyak nyinyiran dari Netizen lantaran dianggap timingnya tidak sesuai.
Saat ini masyarakat Indonesia fokusnya tengah diarahkan pada kasus penembakan enam anggota Laskar FPI yang terjadi di Tol Cikampek KM 50 beberapa hari lalu.
Sejumlah masyarakat pun tengah menunggu pernyataan sikap dan komentar dari Presiden Jokowi atas kasus ini.
Namun, Presiden Jokowi malah mengunggah cuitan soal penanganan Covid-19.
Nyinyiran netizen pun mulai ramai memenuhi kolom komentar pada unggahan tersebut. Salah satunya komentar dari @andri_3y yang menuliskan,
“Pak, rakyat Sipil Indonesia ada yg mati 6 orang ditembak polisi. Bapak ngga mau ngomong apa gitu,” balasnya.
“Malah bikin kuiz anak kayak majalah bobo,” balas akun bernama @muthiaym
“Gak penting banget ini pak @jokowi pagi2 dah suruh tebak tebakan, tidak adakah yg lebih penting lagi....” komentar akun bernama @juari82848655
“Sudahilah pak main begituan, negerimu sedang tidak baik. Ketidakadilan sedang dipertontonkan, tampilah pak jika masih punya nurani” tulis akun bernama @kelanapapua. ***
S: pikiran rakyat