Suryo Prabowo saat masih berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI INDONESIAKININEWS.COM - Membicarakan pengalaman tempur sosok Letjen TNI (Pu...
INDONESIAKININEWS.COM - Membicarakan pengalaman tempur sosok Letjen TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo memang tidak akan ada habisnya. Apalagi, saat pria kelahiran Semarang 66 tahun lalu ikut bertempur di Timor-Timur dalam Operasi Seroja.
VIVA Militer pernah mengisahkan bagaimana Suryo Prabowo nyaris menghabisi nyawa anak buahnya, yang sekarat akibat terkena ledakan ranjau. Tak hanya itu, jebolan Akademi Militer (Akmil) 1976 ini juga dengan berani membantah perintah sang senior, Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subiyanto Djojohadikusumo.
Masih dikutip dari buku otobiografi, "Si Bengal Jadi Jenderal", ada kisah menarik lain dari sosok Perwira Tinggi (Pati) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang dikenal lurus ini. Ya, Suryo Prabowo pernah mengancam meledakkan sang komandan yang berpangkat Kolonel TNI dengan granat.
Alkisah, Suryo Prabowo yang masih berpangkat Letnan Dua (Letda) bertugas di Timor-Timur sebagai Komandan Pleton (Danton) Kompi B Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) I/Bukit Barisan. Saat itu, pria yang juga pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini terserang malaria.
Penyakit malaria yang diderita Suryo Prabowo membuat kondisinya menurun drastis, dan harus dibawa ke Dili, Ibukota Timor-Timur. Meski dalam kondisi yang parah, Suryo Prabowo lebih memilih untuk dirawat di Pos Perwakilan Yonzipur I, Taibese, Dili.
Setelah sampai ke pos perwakilan di pagi hari, Suryo Prabowo pun bergegas masuk ke kamarnya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya Suryo Prabowo saat melihat ada sesosok perempuan di kamarnya. Suryo Prabowo sama sekail tak mengenal perempuan yang ada di kamarnya itu. Ia benar-benar heran bagaimana bisa, ada seorang perempuan di markasnya
Untuk mengetahui identitas perempuan itu, Suryo Prabowo pun bertanya kepada prajurit lainnya. Seorang prajurit mengungkap kepada Suryo Prabowo, bahwa perempuan itu adalah teman sang komandan batalyon. Kebetulan, pada saat itu juga sang komandan sedang tidak berada di markas.
s: viva.co.id