INDONESIAKININEWS.COM - Dulunya Musikus legendaris Iwan Fals kerap disebuat penyanyi yang sering mengangkat masalah sosial masyarakat dan p...
INDONESIAKININEWS.COM - Dulunya Musikus legendaris Iwan Fals kerap disebuat penyanyi yang sering mengangkat masalah sosial masyarakat dan perpolitikan di Indonesia.
Baru-baru ini, Iwan Fals kembali menyanyikan lagu yang berjudul Apakah Masih.
Iwan Fals kemudian mengunggah aksinya saat bernyanyi Apakah Masih sambil memainkan gitar di channel YouTubenya Iwan Fals Official.
Namun mulanya Iwan Fals mengatakan di akhir tahun 2020 ini begitu banyak peristiwa yang terjadi di Indonesia
"Akhir Desember ini banyak cerita ya rupanya," ucap Iwan Fals, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Iwan Fals Official, pada Kamis (10/12/2020).
"Banyak cerita luar biasa, mudah-mudahan masih dalam kontrol," imbuhnya.
Pantauan bangkapos.com, lagu Apakah Masih mengungkit soal beragam kasus korupsi di negara ini.
Mulai dari korupsi Hambalang hingga yang terbaru korupsi dana bansos Covid-19 yang menyeret Menteri Sosial, Juliari Batubara.
Tak cuma itu lagu tersebut juga menceritakan soal 6 pengikut Habib Rizieq Shihab yang ditembak mati.
Untuk diketahui, 6 pengikut Habib Rizieq Shihab itu tewas ditembak di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020).
Lagu Apakah Masih berdurasi 8 menit 12 detik.
Berikut lirik Apakah Masih saat membahas soal 6 pengikut Imam Besar FPI:
Sedang asik mengingat-ingat kasus korupsi
Eh ada 6 orang fpi ditembak mati polisi..
Inalillahi..
Di Tol CIkampek dini hari
Pas saya pulang dari tambal gigi di dokter gigi
Gini-gini masih punya gigi
Teman telepon suruh liat handphone
Ternyata benar, saya pikir gak benar
Waduh..ada apa ini?
Ya sudah kita ikuti saja jalan ceritanya
Ikuti saja kemana nuranimu berbicara
sampai berita ini diturunkan, video Iwan Fals itu telah ditonton sebanyak 62.131 kali
6 Laskar FPI Tewas, Komnas HAM Panggil Dirut Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memanggil Direktur Utama Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran terkait kasus tewasnya enam laskar FPI.
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, M Choirul Anam, mengatakan pemanggilan tersebut untuk memintai keterangan mereka.
Terkhusus ihwal kasus tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI), di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Sebabnya, kamera CCTV milik Jasa Marga menjadi satu-satunya alat bukti yang kuat guna penyidikan.
Sayangnya, pihak Jasa Marga menyatakan sistem kamera CCTV yang terdapat di ruas jalan tol tersebut rusak.
"Tim telah melayangkan surat panggilan untuk permintaan keterangan kepada direktur utama PT Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya," kata Choirul, dalam keterangan resminya, Kamis (10/12/2020)
Sebelumnya, Komnas HAM juga telah memeriksa sejumlah saksi dari FPI, keluarga korban, dan masyarakat yang sempat melintas di lokasi kejadian.
"Tim juga masih pemantauan lapangan secara langsung dan memperdalam kasus," tambah Choirul.
Dia berharap, Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga dan Irjen Pol Fadil Imran dapat dimintai keterangannya agar kasus ini cepat menemukan titik terang.
"Semoga semua pihak dapat bekerjasama membuat terangnya peristiwa," tutup Choirul.
S:tribunnews