INDONESIAKININEWS.COM - Jelang akhir tahun 2020, berbagai kegiatan digelar satuan-satuan militer Tentara Nasional Indonesia (TNI). Satuan ...
INDONESIAKININEWS.COM - Jelang akhir tahun 2020, berbagai kegiatan digelar satuan-satuan militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Satuan elite Nusantara, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengadakan acara kegiatan keagamaan di Markas Pusat Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur.
Dilansir dari Penerangan Kopassus, kegiatan keagamaan yang dilangsungkan Selasa 29 Desember 2020 tersebut kedatangan tamu istimewa. Yakni DR. Habib Muhammad Luthfi Ali bin Yahya.
Habib Muhammad Luthfi Ali bin Yahya sendiri seorang uama asal Pekalongan, Jawa Tengah yang mengisi siraman rohani bagi prajurit Kopassus dengan tema 'Semangat Menghadapi Masa Depan dan Toleransi Beragama'.
Habib Muhammad Luthfi memang dikenal memiliki kedekatan dengan prajurit TNI. Selama ini beliau kerap bersilaturahmi ke markas-markas TNI di seluruh wilayah Indonesia.
Perlu diketahui, Habib Lutfi lahir pada 10 November 1947 di Kota Pekalongan. Beliau merupakan cucu kontan Nabi Besar Muhammad SAW. Dia memiliki nasab langsung ke Nabi Muhammad dari jalur ayah dan jalur ibu.
Dari nasab jalur ayah Habib Lutfhi merupakan keturunan ke 37 dari Nabi Muhammad, sedangkan dari nasab jalur ibu, beliau keturunan ke 35 Nabi Muhammad.
Sejak kecil beliau tumbuh dari seorang keluarga Habib yang tersohor. Sang ayah, Habib Hafidz Ali al-Ghalib langsung yang memberikan pendidikan agama.
Habib Lutfhi mengenyam pendidikan di beberapa pesantren di Jawa Tengah, Indramayu dan Cirebon. Ia melanjutkan studinya ke Mekah, Madinah dan negara-negara lainnya.
Habib Lutfhi juga dikenal sebagai pengasuh atau Ra'is 'Am Jami'iyyah Ahlu Thariqah al Mu'tabarah an Nahdiyah (Jatman) sampai saat ini. Ia menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah pada 2005-2010.
Tak sampai disitu, Habib Lutfhi mendirikan AhliThoriqoh al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (MATAN). Satu organisasi tarekat yang disediakan untuk kelompok pelajar di kalangan mahasiswa.
Melalui berbagai majelis-majelis, Habib Lutfhi menyebarkan dan mengajarkan model keislaman yang moderat kepada para jemaahnya selama ini. Selalu berkomitmen untuk menjaga persatuan dalam perbedaan yang ada di masyarakat.
Habib Lutfhi juga pernah mengatakan bahwa bela negara adalah kewajiban bagi umat Islam. Dia menyampaikan itu saat berpidato di forum Konferensi Ulama Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah 2016 lalu.
"Wahai bangsaku, rela kah negeri kita ini terpecah belah? Jika tidak, ikuti kata-kata saya, bismillahirrahmaanirrahim, asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah, radhiina billahi robba, wa bil islaami dina, wabi muhammadin nabiyya wa rasula. Kami berikrar, bela negara adalah wajib, bela negara adalah wajib, bela negara adalah wajib!"
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) RI periode 2019-2025 lalu, Ryamizard Ryacudu memberikan Luthfi sebuah julukan yakni Habib NKRI.
Tak hanya dikenal di tanah air, kiprah Habib Lutfhi turut di kenal di dunia Islam Internasional. Pada April 2019 lalu, ia dinobatkan sebagai Ketua Forum Sufi Internasional secara aklamasi dalam Konferensi Ulama Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah.
Bahkan, The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Jordania, suatu lembaga riset independen asal Jordania turut menobatkan Luthfi sebagai 50 tokoh Islam paling berpengaruh di dunia pada 2019 lalu.
Namanya bertengger bersama dua nama lain dari Indonesia yakni Ketum PBNU Said Aqil Siradj dan Presiden Joko Widodo.
S:reqnews