INDONESIAKININEWS.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung menagih janji Amien Rais. Dewi Tanjung tiba-tiba saja menagih janji ter...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung menagih janji Amien Rais.
Dewi Tanjung tiba-tiba saja menagih janji tersebut dan kembali menjadi sorotan.
Melalui akun Twitter-nya, Dewi meminta Amien Rais lakukan niatnya, tepai janji jalan kaki dari Yogyakarta (Jogja) ke Jakarta.
Dewi Tanjung pun kembali mencuitkan tentang janji Amien Rais dari tahun 2014 silam.
Cuitan tersebut dia unggah di akun Twitter @DTanjung15.
Dalam cuitan tersebut, Dewi Tanjung kembali mengingatkan Amien Rais bahwa menjelang Pemilu Presiden tahun 2014, berjanji akan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.
"Nyai menagih janji kepada Amien Rais. Janji adalah hutang dan wajib di tepati.
"Amien Rais laki-laki tua yang selama ini juga salah satu pembuat kegaduhan di negara ini," cuitnya, Jumat (25/12/2020).
Terkait hal ini, belum ada tanggapan secara resmi dari Amien Rais terkait cuitan politisi PDIP Dewi Tanjung yang diunggah di akun Twitter @DTanjung15 tersebut.
Upaya konfirmasi terhadap pihak Amien Rais masih terus coba dilakukan.
Seperti dikutip KompasTV (grup TribunJatim.com), Dewi Tanjung yang memilik nama lengkap Dewi Ambarwati ini tercatat sebagai kader dari PDIP.
Selama ini, sosoknya juga kerap melakukan aksi kontroversial.
Sebelumnya, Dewi Tanjung pernah melaporkan Amien Rais ke Polda Metro Jaya dengan dugaan upaya makar.
Laporan tersebut juga menyeret Habib Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir.
Di bagian lain, ia juga sempat menjadi sorotam karena melaporkan Novel Baswedan ke polisi.
Ketika itu, Dewi Tanjung menyebut Novel Baswedan merekayasa kasus penyiraman air keras.
Sementara itu, Tribunnews.com dalam laporan pada 22 Juli 2019, memberitakan seorang pria asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro.
Lilik Yuliantoro melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.
Lilik Yuliantoro menempuh perjalanan sejauh lebih dari 519 km untuk menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Aksi itu dilakukan Lilik Yuliantoro untuk menggantikan nazar atau niat yang pernah dibuat oleh Amien Rais.
"Menggantikan Amien Rais. Nazarnya (jalan kaki Yogya-Jakarta) sempat diucapkan jika Pak Jokowi terpilih menjadi Presiden lagi," kutip Tribunnews.com.
Lilik Yuliantoro sengaja berinisiatif menggantikan Amien Rais yang dinilai sudah tua.
"Lebih baik bapak Amien Rais di rumah, biar yang muda yang melanjutkan generasi bangsa," kata Lilik Yuliantoro.
Lilik Yuliantoro adalah pria berusia 39 tahun, mengungkapkan tujuan menggantikan Amien Rais yang belum menunaikan janjinya.
Sehingga, ia berinisiatif mengantikan agar tidak ada bully-an lagi dari masyarakat.
"Daripada di-bully masyarakat, lebih baik saya yang melaksanakan. Biar persatuan Indonesia tetap terjaga," katanya.
Terkait niatan, Amien Rais sebenarnya pernah ditagih seorang warga bernama Giman, pada 5 tahun lalu atau tahun 2014.
Sedangkan, Ketua Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) DIY ketika itu, Nazaruddin membantah apabila Amien Rais
selaku pendiri PAN pernah membuat nazar bakal jalan kaki Yogya-Jakarta bila Jokowi terpilih jadi Presiden.
"Setahu saya enggak ada (Amien Rais nazar jalan kaki dari Yogya ke Jakarta)," kata Nazaruddin, seperti dikutip Kompas.com, Senin (22/7/2019).
Nazaruddin mengatakan, lingkungan pengurus internal partai tidak pernah mendengar adanya nazar dari Amien Rais tersebut.
Ia pun enggan menanggapi aksi pria asal Blora, Lilik Yuliantoro, yang menggantikan Amien Rais dengan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.
Menurut Nazaruddin, seharusnya nazar dilakukan oleh orang yang bernazar.
"Nazar kok diwakili, gimana?"
"Enggak pernah, enggak pernah (ada nazar jalan kaki), seingat saya enggak ada," katanya.
Seperti diberitakan Kompas.com pada 29 September 2014, warga Malang, Jawa Timur, bernama Giman datang ke kediaman Amien Rais di Yogyakarta.
Saat itu, Giman ingin bertemu Amien Rais dan mengajaknya memenuhi nazar jalan kaki Yogyakarta-Jakarta.
Namun, saat didatangi ke rumahnya, Amien Rais tak ada di rumah.
"Ya, kecewa tidak dapat bertemu Pak Amien Rais," kata Giman saat ditemui di rumah Amien Rais, ketika itu.
Giman mengetahui bahwa sebelum Pilpres 2014, Amien Rais pernah bernazar akan berjalan kaki ke Jakarta apabila Joko Widodo memenangkan pertarungan di Pilpres 2014.
Namun, Giman yang berjualan kue putu keliling ini mengubur niatnya berjalan bersama Amien Rais.
Bahkan Giman sempat berdiri selama 20 menit di depan pagar rumah Amien Rais, dan kemudian ia pergi.
Giman pun melangkah meninggalkan rumah Amien Rais dan melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.
Terkait janji ini, sampai terpilih Presiden Joko Widodo terpilih untuk kedua kali dalam Pemilu 2019,
belum ada penjelasan langsung dari keluarga Amien Rais untuk menunaikan niatnya berjalan kaki Yogya-Jakarta.
Namun dalam catatan Kompas.com, Amien Rais pernah membuat nazar dan ia membayarnya.
Bukan kali ini saja Amien Rais membuat janji di hadapan publik.
Seperti diberitakan Kompas.com pada 15 Agustus 2011, Amien Rais yang baru-baru ini mendirikan Partai Ummah,
berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia ke Gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jl Menteng Raya, Senin, sekitar pukul 21.00-22.00.
Ketika itu, ia tidak sendiri, tetapi diiringi sekitar 50 fungsionaris PAN.
"Saya bukan mencari sensasi, karena saya tidak mengundang wartawan."
"Ini hanya bentuk dukungan anak bangsa kepada Polri, KPK, dan kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin," katanya.
Ia bernazar berjalan kaki dari Bundaran HI ke PP Muhammadiyah, jika Nazaruddin,
yang saat itu buron di luar negeri, berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke Tanah Air.
Kemudian, ia kembali bernazar, kalau proses penegakan hukum Nazaruddin bisa transparan, tidak ada intervensi kekuasaan, ia berjanji akan berjalan kaki dari Bundaran HI hingga Masjid Al Azhar di Jakarta Selatan.
Tidak ada catatan untuk media terkait nazar untuk Nazaruddin yang terjerat berbagai kasus koruspi ini,
bahkan sampai habis masa hukuman dan Nazaruddin kembali menjadi orang bebas di luar penjara.
S: Tribunnews