INDONESIAKININEWS.COM - Azan jihad yang terjadi di pondok pesantren (Ponpes) milik Bahar bin Smith ikut dikomentari oleh Ketua Umum Pimpina...
INDONESIAKININEWS.COM - Azan jihad yang terjadi di pondok pesantren (Ponpes) milik Bahar bin Smith ikut dikomentari oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamadiyah Sunanto.
Menurutnya, hal itu mereka lakukan karena tengah frustrasi.
"Ya, frustrasi, karena ketidakmampuan menjalani hidup.
Agama yang seharusnya menjadi pondasi kekutan mental dalam menjalani hidup ini dengan penuh kebahagiaan kemudian berubah sesuatu yang mengerikan di tangan orang frustasi," kata Cak Nanto seperti dilansir dari jpnn.com, Selasa (1/12/2020).
Ia mengatakan, menyelipkan seruan jihad saat azan tidak memiliki dasar dan dalilnya dalam ajaran agama.
Begitu juga tidak memiliki petuah dari pakar hukum Islam atau ulama.
"Tujuan orang yang mengumandangkan azan dengan bacaan `hayya alal jihad` dapat dikategorikan sebagai penistaan agama."
"Pasalnya, kondisi negara tidak dalam keadaan perang maka tidak alasan ajakan jihad itu dikumandangkan," kata Cak Nanto.
Ia pun meminta penegak hukum bergerak atas temuan video viral tersebut.
Tindakan menyelipkan jihad saat azan sudah meresahkan umat.
Kemudian, ada juga video yang menampilkan seseorang mengganti kalimat azan salat Hayya alashshalaah menjadi Hayya Alajihad.
S : Pojoksatu