Ilustrasi Nasi Goreng INDONESIAKININEWS.COM - Kehebohan harga nasi goreng mencapai ratusan ribu hingga kini masih dibahas oleh warganet mes...
INDONESIAKININEWS.COM - Kehebohan harga nasi goreng mencapai ratusan ribu hingga kini masih dibahas oleh warganet meski telah viral 4 tahun lalu.
Banyak netizen menilai, terlalu mahal apabila seporsi nasi goreng dijual dengan harga yang menyentuh angka ratusan ribu rupiah.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Wan Rudi mengatakan, dirinya bisa memaklumi apa yang dirasakan oleh salah satu tamu yang berkunjung ke kawasan Lagoi.
Meski demikian, Rudi menyebut bahwa hal itu merupakan sesuatu yang wajar.
Sebab, kawasan Lagoi merupakan kawasan pariwisata berstandar Internasional, sehingga harga sejumlah makanan yang dijual di restoran juga bertaraf internasional.
Jadi ya biasa saja. Kalau kamu yang orang Kepri ke sana, biasanya menginap saja di resort tersebut, makannya kami lari ke pujasera dekat dormitory pekerja, tepatnya dekat kampong oleh-oleh,” kata Wan Rudi saat dihubungi, Sabtu (31/10/2020).
Wan Rudi mengatakan, setiap pengunjung yang ingin memesan makanan di restoran yang ada di kawasan Lagoi bisa melihat daftar harga yang juga tertera di menu tersebut.
“Saya rasa pengunjungnya tidak melihat harga itu, makanya kaget saat membayarnya."
"Seperti saya katakan tadi, jika ingin murah, ya makannya jangan di restoran tersebut, tetapi pergi ke kampung oleh-oleh dekat kawasan dormitory yang ada di kawasan Lagoi tersebut,” kata Wan Rudy.
Wan Rudy mengatakan, saat ini sejumlah resort yang ada di kawasan Lagoi memang memberikan potongan harga hingga 50 persen untuk fasilitas kamar.
Potongan harga ini berlaku selama pendemi Covid-19. Akan tetapi, potongan harga tersebut tidak termasuk dengan menu makanan yang dijual di restoran yang ada di sejumlah resort tersebut.
“Kawasan Lagoi ini biasanya dikunjugi orang asing. Namun karena pandemi corona ini, makanya diberikan potongan harga hingga 50 persen untuk kamar."
"Namun tidak termasuk makanan di restoran,” kata Wan Rudy.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu terjadi kehebohan di media sosial mengenai harga nasi goreng yang dinilai terlalu mahal.
Pada saat itu, salah satu netizen di Instagram mengunggah setruk belaja di resort yang berada di kawasan Lagoi, Bintan, kepulauan Riau (Kepri).
Di dalam setruk itu tertera seorang pelanggan memesan tujuh iced tea dengan harga Rp 98.000 per gelasnya.
Kemudian tujuh nasi goreng dengan harga Rp 355.999 per poris, serta satu mie goreng seharga Rp 321.000 dan F&B delivery seharga Rp 130.000. Sehingga, total seluruhnya menjadi Rp 3,6 juta.
Spontan unggahan tersebut menjadi viral, karena harganya yang dianggap tidak masuk akal.
s: tribunnews.com