INDONESIAKININEWS.COM - Dua personel TNI terluka dikeroyok anggota Harley Davidson Owner Grup yang sedang touring di Bukittingi, Sumatera B...
INDONESIAKININEWS.COM - Dua personel TNI terluka dikeroyok anggota Harley Davidson Owner Grup yang sedang touring di Bukittingi, Sumatera Barat.
Kelompok pengendara itu dipimpin Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago.
Insiden terjadi di depan toko pakaian Simpang Tarok, Kota Bukittinggi, Jumat (30/10/2020) sore. Video amatir tentang pengeroyokan tersebut viral di media sosial.
Dandim 0304/Agam Letkol Arh Yosip Brozti Dadi mengonfirmasi korban pengeroyokan merupakan anggota TNI.
Keduanya bertugas di bagian Intel Kodim 0304/Agam. Dua personel tersebut yakni Serda Mis dan Serda MY.
Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam peristiwa ini. Keduanya yakni MS dan BS.
"Tersangka MS yang membanting dan BS menendang korban," kata Dody di Kota Bukittinggi, Sumbar, Sabtu (31/10/2020).
Dia menuturkan, rombongan Harley Davidson Owner Grup ini telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Permintaan maaf kepada publik juga disampaikan Djamari Chaniago.
Djamari merupakan salah seorang tokoh militer Indonesia. Purnawirawan jenderal bintang tiga ini pernah dipercaya sebagai Pangkostrad, jabatan strategis di TNI Angkatan Darat.
Lahir di Padang, 8 April 1949, Djamari mengenyam pendidikan di Akademi Militer (dulu Akabri) Magelang, Jawa Tengah.
Dia merupakan abituren (lulusan) 1971 dari kecabangan infanteri.
Dalam rekam jejaknya, sejumlah jabatan pernah diemban tentara yang banyak menghabiskan karier di Korps Baret Hijau (Kostrad) ini.
Djamari antara lain pernah ditunjuk sebagai Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, dan Kepala Staf Brigif Linud 18/Trisula.
Saat berpangkat kolonel, dia menjabat sebagai Komandan Brigif Linud 18/Trisula dan Komandan Rindam I/Bukit Barisan.
Kariernya terus menanjak dengan meraih bintang satu saat dipromosikan sebagai Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Djamari termasuk sosok dengan karier cemerlang. Dia dengan cepat meraih pangkat jenderal bintang dua saat ditugasi sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad. Selanjutnya dia menempati jabatan strategis sebagai Pangdam III/Siliwangi.
Sejumlah tokoh militer yang melesat ke pucuk pimpinan Angkatan Darat banyak yang pernah berkarier di kodam ini. Hal itu juga berlaku bagi Djamari.
Dipromosikan sebagai Pangkostrad
Dari Bandung, dia dipromosikan sebagai Pangkostrad. Seperti diketahui, Kostrad merupakan bagian dari Komando Utama (Kotama) tempur TNI AD.
Kostrad memiliki jumlah pasukan yang detailnya dirahasiakan dan selalu siap untuk beroperasi atas perintah Panglima TNI kapan pun.
Menyandang jabatan Pangkostrad membawa Djamari sebagai jenderal bintang tiga (letjen). Setelahnya dia dipercaya sebagai Wakil KSAD dan akhirnya Kepala Staf Umum TNI.
Ketika Jenderal TNI Endriartono Sutanto ditunjuk sebagai Panglima TNI, nama Djamari Chaniago termasuk yang disebut-sebut bakal menggantikan sebagai KSAD.
Namun, jabatan tersebut akhirnya dipercayakan kepada Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.
Selepas dari bertugas dari TNI, Djamari pernah dipercaya sebagai komisaris PT Semen Padang
S:Inews.id