INDONESIAKININEWS.COM - Dua anggota geng motor asal Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, berinisial AS (26) dan W (25), babak belur. Kedua...
INDONESIAKININEWS.COM - Dua anggota geng motor asal Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, berinisial AS (26) dan W (25), babak belur.
Keduanya dihakimi massa sebelum akhirnya diringkus polisi pada Minggu (1/11/2020).
Kedua pelaku ini dihakimi massa setelah melakukan penganiayaan terhadap dua warga di Dusun Cigalagah, RT 1/1, Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua, bernama Hendi Junaedi (32) dan Teguh (30) pada pada 31 Oktober 2020 malam.
"Betul (sempat dihakimi massa), mereka sempat melakukan perlawanan terhadap massa yang ada," ujar Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbiyanto saat gelar perkara di Mapolres Sumedang, Selasa (3/11/2020).
Ketika dihadirkan saat gelar perkara, wajah kedua pelaku ini tampak babak belur.
Beberapa bagian wajahnya mengalami luka lebam yang cukup parah.
"Pelaku ini akhirnya berhasil diamankan oleh anggota Polsek Buahdua dan dibawa ke Mapolres," kata Eko.
Terkait adanya kejadian ini, Eko meminta warga, terutama warga Kecamatan Paseh dan Buahdua untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap anggota geng motor tersebut.
Selain itu pihaknya juga meminta tokoh masyarakat setempat harus mengingatkan para pemuda agar tidak melakukan aksi yang sama seperti yang dilakukan oleh kedua anggota geng motor ini.
"Situasi sekarang sedang pandemi Covid-19, lebih baik diisi dengan hal yang positif dan mengikuti untuk menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Kedua pelaku itu bersama enam orang temannya akan melakukan balas dendam terhadap salah satu geng motor lain.
Namun aksi tersebut salah sasaran dan malah menganiaya warga menggunakan balok dan pedang.
Mereka menganiaya korban atas nama Hendi dan Teguh, di mana keduanya ini setelah diklarifikasi bukanlah anggota geng motor," kata Eko.
Peristiwa penganiayaan terjadi pada Sabtu (31/10/2020).
Mereka diserang delapan orang anggota geng motor yang menggunakan empat motor dengan cara berboncengan yang niatnya akan menyerang anggota geng motor yang lain.
Hendi Junaedi mengatakan, saat kejadian mengerikan itu, dia sedang berada di bengkel temannya.
Dia kemudian mendapat informasi dari temannya bahwa kawanan geng motor tersebut melakukan perusakan sepanjang jalan menuju Buahdua.
"Saya dapat telepon dari teman kalau ada geng motor menuju Buahdua sambil bawa samurai.
Saat sampai sini (Cilagah) saya tanya mereka mau ke mana, mereka tidak jawab, malah tiba-tiba kepala saya dibacok pakai samurai dari belakang," ujarnya di lokasi kejadian, Selasa (3/11/2020).
Akibat pembacokan tersebut, dia mengalami luka sobek bagian kepala hingga harus dijahit sekitar delapan jahitan.
Sedangkan untuk Teguh hanya mengalami luka lebam pada tangan.
Kemudian, lanjut Hendi, para pelaku juga melakukan perusakan di bengkel warga.
Mereka juga mengancam pemilik bengkel sambil mengacungkan senjata tajam berupa celurit dan pedang.
"Mereka merusak enam motor yang sedang diparkir di bengkel, kemudian mengancam pemilik bengkel pakai samurai sama celurit," katanya.
Mengetahui kejadian itu, kata dia, warga langsung melakukan pengejaran para pelaku yang berjumlah delapan orang tersebut. Pelaku kabur ke arah Desa Hariang, Kecamatan Buahdua.
"Dua orang tertangkap di Citaleus, yang lainnya kabur," kata Hendi.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbiyanto, mengatakan, saat itu anggota geng motor berboncengan dengan menggunakan empat sepeda motor atau satu motor digunakan oleh dua orang.
"Jadi, geng motor ini dari arah Kecamatan Paseh menuju Kecamatan Buahdua, komvoi dengan membawa alat-alat untuk melakukan penganiayaan," ujarnya saat gelar perkara di Mapolres Sumedang.
Eko mengatakan, anggota geng motor ini niatnya menyerang satu anggota geng motor asal Kecamatan Buahdua, tetapi yang menjadi sasarannya malah Hendi Junaedi dan Teguh.
"Mereka menganiaya korban atas nama Hendi dan Teguh, di mana keduanya ini setelah diklarifikasi bukanlah anggota geng motor,"
S: Tribunnews