INDONESIAKININEWS.COM - Gara-gara bahas UU ITE di acara ILC TV One, pengamat politik Rocky Gerung diserang para pendukung Jokowi. Awalnya, ...
INDONESIAKININEWS.COM - Gara-gara bahas UU ITE di acara ILC TV One, pengamat politik Rocky Gerung diserang para pendukung Jokowi.
Awalnya, Rocky Gerung menjelaskan soal kekebasan berpendapat.
Ia kemudian memberi contoh dengan menyebut Presien Joko Widodo tidak paham Pancasila.
Kontan Rocky Gerung mendapatkan perlawanan sengit saat menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak paham Pancasila.
Menurut Rocky, kebebasannya dalam berpendapat telah direnggut.
Akademisi yang dikenal kontra dengan pemerintah ini mengatakan, apa yang disampaikannya tidak bisa dinilai sebagai ujaran kebencian.
Ia menilai ucapannya adalah murni bentuk penilaian tanpa menjurus pada penghinaan.
Hal itu disampaikan Rocky saat hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang pada Selasa (3/11/2020).
Mulanya, Rocky memberikan pandangan terkait kebebasan beropini dan kritik terhadap pemerintah.
Ia menyinggung mengenai Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Rocky Gerung beranggapan bahwa kebebasan berpendapat di era sekarang mengalami ketidakadilan.
Rocky lantas mencontohkan dirinya sendiri saat dilaporkan karena mengkritik Jokowi.
"Soal kritik kepada presiden, suatu waktu saya bilang begini 'presiden tidak paham Pancasila', lalu saya dilaporkan ke polisi," ujar Rocky Gerung.
Baginya, itu adalah keputusan berdasar analisis yang dilihatnya, sehingga tidak semestinya disalahkan.
Ia menyentil, jika melakukan sebaliknya yakni mengatakan hal-hal baik tentang Presiden, maka ia akan menuai banyak pujian.
"Itu keputusan saya untuk mendeskripsikan pengetahuan presiden, kalau saya bilang presiden paham Pancasila, saya pasti dipuji," imbuhnya.
"Padahal dua-duanya adalah deskripsi, bukan evaluasi," jelasnya.
Pengamat politik tersebut menerangkan, opininya bukan lantas menghina orang nomor satu di Indonesia.
Namun itu merupakan gambaran berdasarkan apa yang ia soroti.
"Saya tidak menghina, saya menggambarkan itu sebagai pilihan saya berdasarkan kebebasan saya untuk menganalisa, maka saya ucapkan itu," katanya.
"Jadi mengapa kalau saya mengucapkan yang disebut negatif, dilaporkan, kalau yang positif, justru dipuji," protesnya
Lebih lanjut Rocky menilai, apa yang diucapkannya pun masih bisa disalahkan dengan bantahan.
"Padahal dua-duanya statusnya ucapan," ungkapnya.
"Tidak dibiasakan untuk berpikir sistematis dan konseptual," pungkasnya.
Baca juga: Ini yang Terjadi Pada Indonesia Jika Donald Trump Lengser dan Joe Biden Jadi Presiden Amerika
Penilaian Rocky Gerung terhadap Kepala Negara sontak menuai reaksi keras dari Fajroel Rachman selaku juru bicara pemerintahan Jokowi.
Menurutnya, apa yang disampaikan Rocky sangat tidak dapat dibenarkan sebab seorang Presiden pasti memahami dasar-dasar ideologi negara yang dipimpinnya.
Terlebih sebelum dilantik Jokowi telah berucap sumpah akan mentaati UU dan Pancasila, yang praktis menurutnya Presiden pasti paham betul arti dasar negara.
Perdebatan dengan Rocky Gerung dengan Fajreol di ILC semakin memanas hingga Kapitra Ampera ikut campur.
Karni Ilyas selaku pembawa acara sontak mengambil tindakan tegas agar situasi kembali berjalan damai.
S: Tribunnews