INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui jumlah pompa air di Jakarta tak efektif dalam menangani banji...
Pompa yang ada saat ini, kata dia, belum ideal mengatasi luapan air.
"Kalau bicara pompa di Jakarta ini sekalipun kita punya pompa dalam jumlah yg banyak, ya jumlahnya masih kurang," kata Riza dalam rekaman, Kamis (22/10/2020).
Riza menyatakan bahwa DKI bakal terus melakukan penambahan. Riza menyatakan sejauh ini penyediaan pompa adalah salah satu cara efektif dalam mengendalikan banjir.
"Setiap tahun kita selalu menambah pompa dan selalu men-servis memperbaiki melakukan revitalisasi optimalisasi terkait pompa. Di dunia semua negara negara yang mengalami banjir ya pasti salah satunya mengendalikan pompa, selain program program lainnya," jelas dia.
Selanjutnya Riza mengakui bahwa DKI mengalokasikan dana untuk pengendalian banjir dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Riza mengatakan DKI mengalokasikan dana di atas Rp1 triliun.
"Persisnya kalau nggak salah di atas Rp1 triliun. Detailnya saya tidak hafal, tapi sejauh yang saya tau. Itu digunakan untuk di antaranya program pengerukan sampah, program drainase vertikal, program pompa, kemudian juga program pembebasan lahan," tutup dia.
Diketahui kini DKI Jakarta memiliki 487 unit pompa stasioner yang tersebar di 178 lokasi.
Selain pompa stasioner, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengungkapkan tahun ini telah menyiapkan 160 unit pompa stasioner.
Kemudian baru-baru ini, DKI pun telah menambah sekitar 10 unit pompa mobile.
Pada umumnya, lokasi pompa stasioner berada di dekat sungai, waduk, maupun pintu air.
Ketika tinggi muka air meningkat, Pompa ini akan bekerja langsung untuk memompa air menuju sistem drainase yang lebih besar.
S: cnnindonesia