Ilustrasi Rakyat Timor Leste INDONESIAKININEWS.COM - Saat ini, Timor Leste sedang terpuruk dengan permasalahan ekonomi yang sangat pelik. N...
INDONESIAKININEWS.COM - Saat ini, Timor Leste sedang terpuruk dengan permasalahan ekonomi yang sangat pelik.
Negara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 235 Ribu Jiwa ini tengah menghadapi resesi yang cukup parah.
Selama hampir dua tahun, pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak ini tidak memiliki anggaran negara.
Negara ini bahkan sempat digadang-gadang akan mengalami kebangkrutan dalam waktu 10 tahun kedepan jika tidak ada perubahan.
Usai merdeka dari Indonesia, Timor Leste harus menafkahi dirinya sendiri.
Jika dulu ketika masih gabung dengan Indonesia disuplai dana dari APBN, kini Ramos Horta dkk mau tak mau harus menghidupi kehidupan berbangsa Timor Leste.
Dengan mengandalkan gas alam dan minyak bumi, roda kehidupan rakyat Timor Leste masih bernafas.
Akan tetapi, seperti yang telah diberitakan Zonajakarta dalam artikel: "Pengakuan Rakyat Timor Leste : Mereka yang Mendukung Pemerintah Indonesia Masih Hidup Lebih Baik!", Timor Leste malah dimasukkan ke PBB dalam daftar negara miskin.
Jelas hal ini menjadi pertanda jika pemerintahan Dili harus bekerja lebih keras lagi menafkahi kehidupan berbangsanya. Karena mau bagaimanapun minyak dan gas bumi akan habis pada waktunya.
Dikutip zonajakarta.com dari newshub.co.nz, Selasa (20/10/2020) karena penasaran dengan kondisi Timor Leste, seorang wartawan dari New Zealand bernama Caitin McGee menggandeng Asia New Zealand Foundation melakukan penyelidikan ke ibu kota Timor Leste, Dili, pada tahun 2017 silam.
Misinya sederhana, melihat kemajuan Timor Leste dari segala sisi usai merdeka.
Caitin ketika sampai di Dili dibuat terpana dengan keindahan alam Bumi Lorosae, nyaman dan bersih serta berada dekat laut.
Namun ketika ia berjalan ke pinggiran kota maka nampaklah kehidupan kumuh orang-orang terpinggirkan.
"Kami telah ditinggalkan oleh pemerintah Timor Leste. Bagi para veteran (konflik melawan Indonesia) mereka adalah pahlawan di masa lalu, tetapi sekarang mereka mengkhianati kami," kata seorang warga Timor Leste bernama Fortunado D'Costa dengan penuh sesal kepada Caitin.
Costa melanjutkan jika bagi mereka yang mendukung Indonesia sekarang malah mendapat kehidupan lebih baik.
"Kami mendukung gerakan perlawanan (Fretilin) tetapi mereka yang mendukung pemerintah Indonesia masih hidup lebih baik," ujar Costa.
Costa dengan lantang menjelaskan kepada Caitin jika Timor Leste hanya memiliki kemerdekaan saat ini.
"Hari ini kami hanya punya kemerdekaan tetapi kami tidak memiliki (sandang, pangan) apa-apa lagi. Hanya perdamaian dan stabilitas politik," imbuh Costa.
Masalah tambah pelik lantaran diprediksi minyak dan gas alam sebagai sumber utama keuangan Timor Leste hendak habis dalam 10 tahun kedepan.
Tapi itu masih sebatas prediksi, belum ke hitung-hitungan pasti.
"Orang-orang mengira minyak dan gas bumi akan habis dalam waktu 10 tahun ke depan, tapi ini hanya prediksi," kata seorang politisi Timor-Leste Estanislau da Silva.
s: pikiran-rakyat.com