INDONESIAKININEWS.COM - AKP Agung Ari Wibowo tidak menyangka bakal menduduki jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Bondowoso, Jawa Timur. Ag...
INDONESIAKININEWS.COM - AKP Agung Ari Wibowo tidak menyangka bakal menduduki jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Bondowoso, Jawa Timur.
Agung masuk Bintara Polisi tahun 1997 silam, kemudian lulus pada tahun 1998 dan berdinas pertama kali di Polda Jawa Timur.
Di sana ia menghabiskan tugasnya sebagai anggota Reskrim Polda Jawa Timur hingga 2009.
Akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk Sekolah Calon Perwira pada 2010 selama 4 bulan.
IK Diperkosa Lima Kali hingga Bunting, Pelakunya Buron
Canggih, Pasien Covid-19 Terpantau Lewat Aplikasi SMART Bondowoso
Dari sinilah Agung mulai malang melintang menduduki jabatan strategis di Polda Jawa Timur.
"Kemudian saya lulus Capa itu Desember 2010 dan kembali ditempatkan di Polda Jawa Timur," terang dia kepada AKURAT.CO.
Agung mendapat jabatan saat itu sebagai Kanit penjagaan di Polda Jawa Timur.
Kemudian, ia menjadi Panit I pencurian Direktorat Kriminal Uumm Polda Jawa Timur.
Setelah itu, Agung menjadi Panit Keamanan Negara (Kamneg) Polda Jawa Timur.
Tidak lama di sana, ia kembali digeser sebagai Panit 3 Unit V Subdit Jatanras Polda Jawa Timur dengan menangani perkara perjudian.
"Hingga 2014-2015 saya geser jadi Panit Pencurian Kendaraan Bermotor Subdit Jatanras juga sampai saya geser BKO di Direktorat Tindak Pindana Umum Bareskrim Polri di KKP tahun 2016.
Tapi saya tetap dengan jabatan Panit Curanmor Jatanras," tuturnya.
Saat Bawah Kendali Operasi (BKO), Agung kembali berkesempatan untuk Sekolah Pimpinan Pertama (Sespimma) angkatan 58 pada Juni 2017.
Setelah sekolah selama 4 bulan atau tepatnya pada Desember 2017, ia kembali sebagai anggota definitif di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri
"Awalnya saya sebagai anggota BKO dan alhamdulillah saya jadi anggota Organik di sana," terang dia.
Agung pun mendapat mutasi tugas kembali pada Maret 2020 di Polda Jawa Timur dan satu bulan setelah itu atau tepatnya pada April 2020 ia dipromosikan sebagai Kasat Reskrim Polres Bondowoso.
AKP Agung Ari Wibowo. AKURAT.CO/Miftahul Munir
Banyak Ungkapan Berkesan di Polra Jawa Timur
IK Diperkosa Lima Kali hingga Bunting, Pelakunya Buron
Canggih, Pasien Covid-19 Terpantau Lewat Aplikasi SMART Bondowoso
Ketika baru menjadi Perwira, Agung mendapatkan tugas untuk mengungkap kasus pembunuhan anggota Lalu Lintas Bangkalan, Madura, Briptu Erik Setiyowidodo di kawasan Gunung Gigir, Kecamatan Blega, Bangkalan, pada 2011 silam.
Ketika ditemukan, mayat Erik hanya mengenakan celana dalam dan terdapat luka tembak di bahunya, serta lebam di wajahnya.
Aparat kepolisian menduga korban dibunuh dengan tembakan senjata api
Agung bersama timnya pun melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan hasilnya 3 bulan kemudian Polda Jawa Timur berhasil menangkap pelakunya.
Ternyata anggota itu dibunuh oleh anggota Polri aktif bernama Aiptu Sunarto.
Pelaku merupakan anggota Provost Polsek Pabean Cantikan yang ditangkap di rumahnya Asrama Polisi Bangkingan Surabaya.
"Jadi modusnya itu dia mengaku sebagai anggota Provost Polda Jawa Timur mencari anggota polisi yang nakal.
Kebetulan korban habis menindak pelanggar lalu lintas dan aksi pelaku itu dibantu oleh anaknya," jelas dia.
Setelah itu, ada kasus yang viral juga, di mana korbannya bernama Riyadhus Solihin seorang guru ngaji tewas ditembak anggota Polri Briptu Eko Kristanto.
Hal ini bermula ketika Riyadhus mengendarai mobil menyerempet Briptu Widiarto di depan GOR Delta Sidoarjo pada Jumat (28/10/2011) dini hari yang sedang patroli pencegahan tindak pidana.
Melihat yang diserempetnya anggota Polisi, Solihin pun berusaha melarikan diri lantaran ia takut.
Aksi saling kejar-kejaran pun terjadi dan sayangnya mobilnya yang dikemudikan Solihin sempat menabrak pagar rumah warga.
IK Diperkosa Lima Kali hingga Bunting, Pelakunya Buron
Canggih, Pasien Covid-19 Terpantau Lewat Aplikasi SMART Bondowoso
Hasil pemeriksaan oleh Polda Jawa Timur, Briptu Eko disimpulkan sengaja membunuh Solihin.
"Itu juga sempat viral kasusnya," tuturnya.
Kasus menonjol di Bondowoso, Jawa Timur
Agung menerangkan, di Bondowoso ini sejatinya sangat aman dari aksi pencurian kendaraan ataupun aksi-aksi kriminal pada umumnya.
Namun, kejahatan yang sering terjadi adalah pencurian hewan peliharaan seperti sapi ataupun kambing.
Pencurian hewan ini rata-rata pemainnya adalah warga lokal dalam artian warga Bondowoso sendiri dan pelaku antar Kabupaten, antar Provinsi
"Karena di sini banyak yang pelihara hewan seperti sapi, kambing, ayam dan sebagainya. Kalau Curanmor itu nomor dua," ujar dia.
Pelaku beraksi biasanya menggunakan kendaraan roda empat ataupun truk pengangkut hewan.
Bahkan, ada juga yang beraksi menggorok leher hewan curian kemudian digotong.
"Kami sudah berikan imbauan kepada warga untuk menjaga hewannya dengan baik.
Terutama kandangnya di kunci ganda dan jangan berikan ruang kepada pelaku buat ambil," tutur dia.
IK Diperkosa Lima Kali hingga Bunting, Pelakunya Buron
Canggih, Pasien Covid-19 Terpantau Lewat Aplikasi SMART Bondowoso
Selanjutnya, di Bondowoso juga sangat terkenal dengan aksi kejahatan seksual atau pencabulan serta perselingkuhan.
Unit PPA, kata Agung banyak menerima pengaduan dari masyarakat di mana anaknya menjadi korban pemerkosaan.
Bahkan pelaku pemerkosaan di sana selalu dilakukan oleh orang terdekatnya yaitu ayah kandung atau ayah tirinya, paman atau pakdenya, serta tetangga rumah.
"Hampir tiap bulan kami menerima pengaduan pencabulan dan persetubuhan itu. Alhamdulillah kita ungkap semua," kata Agung.
Menjadi bagian Penanganan Kasus Ahok
Ketika bertugas di Bareskrim Polri Agung ikut dalam tim yang menangani kasus Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di mana Ahok melakukan penistaan agama saat berkunjung ke Kepulauan Seribu pada September 2016 lalu dan dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Meski tidak secara langsung memeriksa Ahok, tapi pengalaman itu sangat berkesan lantaran tengah menjadi buah bibir masyarakat.
Apalagi atas penistaan yang Ahok lakukan membuat ribuan orang tergabung dalam berbagai ormas berunjuk rasa.
"Saya kebetulan mendapatkan tugas memeriksa saksi ahli dan saksi pidana," lanjut dia.
Agung menambahkan, kasus ini membutuhkan waktu kurang lebih selama 3 bulan untuk penyidikan.
Ia menegaskan, dalam kasus Ahok ini aparat kepolisian sudah bekerja sesuai dengan prosedur hukum berlaku.
Ahok sendiri melakukan penistaan agama Surah Al Maidah ayat 51.
Atas kasus ini suara Ahok-Djarot dalam Pilkada 2017 anjlok dan pertandingan di menangkan Anies-Sandiaga.[]
S: Akurat