Ruhut Sitompul (screencapture youtube, Ruhut P Sitompul) INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ruhut Sitom...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ruhut Sitompul menyindir mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo karena terkesan paling vokal dalam organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Nama Gatot belakangan memang kerap menjadi sorotan. Sebab, Gatot kerap memberikan tanggapan tentang acara KAMI yang ditolak di sejumlah kota.
Ruhut menilai, nama Gatot yang mencuat ke publik seakan menutup nama-nama lain dalam KAMI.
"Mas Gatot Nurmantyo Jenderal Purn Mantan PANGAB salah bergabung di KAMI, mestinya dirikan AKU, karena faktanya yang selama ini menjadi isi pemberitaan hanya beliau, yang lainnya hanya penari latar ha ha ha," tulis @ruhutsitompul di Twitter, Jumat (2/10/2020).
Kicauan Ruhut mendapat tanggapan dari warganet. Ada pihak yang tidak sependapat dengannya.
"Emang apa yang salah dengan KAMI?? coba kau jelaskan? jangan-jangan cuma asal mangap aja kau," kata pengguna akun @Jhoni60045315.
"Weleh.. bukan kah dirimu bang yang selama ini cuma dapat peran-peran cameo dalam panggung perpolitikan nasional?" ujar @MyAnah15.
"Jenderal Gatot Nurmantyo masih jauh lebih mulia dan dihargai Publik dibanding kamu Poltak, Ruhut Sitompul yang "penjilat sejati" itu," tulis @mallona97.
Baru-baru ini Gatot Nurmantyo menghadiri acara KAMI di penginapan Jabal Nur, Surabaya, yang berbuntut didemo. Gatot Nurmantyo mengaku sempat mendatangi pendemo yang meminta acara KAMI dibubarkan.
Dia mendatangi para pendemo itu usai pidatonya dihentikan petugas Polisi. Usai turun dari panggung, ia langsung menuju depan hotel dan berdiri di tengah-tengah mobil komando para pendemo.
"Saya ke depan untuk lihat demo. Dan saya ada di tengah-tengah dua kendaraan yang bersound system. Di situ ada petugas lengkap, dibiarkan pendemo itu teriak-teriak. Sementara kalau kita lihat yang di dalam gedung dalam posisi tertib. Diatur," katanya.
Melihat pembiaran itu, Gatot mengaku hanya tertawa melihat dua sikap aparat yang berbeda. Acara silaturahmi yang tertib dilarang, sementara demonstrasi teriak-teriak tanpa menerapkan protokol kesehatan dibiarkan.
"Saya hanya tersenyum saja," katanya.
s: akurat.co