Pabrik sepatu adidas Pati INDONESIAKININEWS.COM - Pabrik sepatu Adidas dibawah naungan PT Hwaseung Indonesia (HWI) telah meneken kontrak un...
INDONESIAKININEWS.COM - Pabrik sepatu Adidas dibawah naungan PT Hwaseung Indonesia (HWI) telah meneken kontrak untuk pengadaan produksi di Pati, Jawa Tengah.
Nilai investasi yang dibawa senilai 2 triliun rupiah ini direncanakan akan berdiri di Kecamatan Batangan, Desa Bumimulyo dan Desa Ketitang Wetan.
Dengan luas area mencapai 20 Hektar dan akan menyerap tenaga kerja mencapai 13.000 karyawan. Nantinya, pihak pabrik berencana merekrut warga lokal dengah tujuan menarik warga Pati yang saat ini mayoritas bekerja di luar daerah seperti Jepara, Kudus, dan Tangerang.
Pati memang saat ini banyak dilirik investor unutk menanamkan modal, pernyataan ini disampaikan oleh Sugito, Ketua Asosiasi Persepatuan Indoensia di Jateng.
Saat ini Sugito cs dipercaya untuk mengurus perizinan berdirinya pabrik sepatu adidas dengan target produksi 2 juta pasang sepatu per bulan.
Produksi itu mungkin dicapai lantaran menurut kajian sosiologis, Pati termasuk daerah dengan SDM yang memiliki etos kerja tinggi dan ulet.
Sugito juga menambahkan bahwa PT HWI akan segera mengurus segala perizinan yang dibutuhkan, termasuk UKL/UPL, dan Andalalin. Juga mengurus Kawasan Berikat sehingga diperkirakan awal Tahun 2022 sudah bisa operasional.
Dukungan senada juga disampaikan Sugiyono, Kepala DPMPTPSP Pati didampingi seksi Promosi Penanaman Modal, Endah Murwaningrum menyatakan terimakasih kepada PT HWI yang sudah berinvestasi di Pati.
Ia berpandangan ini akan menjadikan multiplier effect yang sangat besar, yaitu akan berdiri pabrik-pabrik subkon lainnya dan mengurangi pengangguran di Kabupaten Pati.
DPMPTSP juga siap mengawal perizinan dan mempermudah prosesnya.
Sebelumnya PT Hwaseung Indoensia te;ah mendirikan pabrik yang telah beroperasi di Jepara Jawa Tengah. Adapun rencana yang akan didirikan di Pati ini merupakan cabang dari yang telah ada.
Keputusan itu diambil setelah menghitung untuk rugi yang di dapat, melakukan perluasan di Jepara hanya akan membuahkan masalah.
Pemukiman padat penduduk menjadi alasan, sehingga ia memilih membuka baru dengan lahan yang lebih luas di Pati. Selain itu UMK di Pati terbilang lebih rendah ketimbang Jepara.
Menurut data pada tahun 2019, UMK di Jepara senilai Rp 1.900.000 dan Pati sedikit dibawahnya senilai Rp 1.600.000.
s: jatengpost.com