INDONESIAKININEWS.COM - Isu komunisme selalu hangat dibicarakan di Indonesia setiap menjelang tanggal 30 September. Baru-baru ini mantan P...
Baru-baru ini mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membuat pernyataan mengejutkan.
Gatot mengaku pencopotan jabatannya sebagai Panglima TNI ketika itu berkait dengan instruksinya menonton Film Pengkhianatan G30S PKI.
Karena Gatot melihat mulai adanya gerakan komunis di Indonesia.
Dari situlah mulai ramai kembali pembahasan mengenai komunis di Indonesia.
Diketahui Indonesia pernah mengalami masa kelam di tahun 1965 yang dikenal dengan nama peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) atau Gestapu.
G30S adalah peristiwa penculikan dan pembunuhan para perwira TNI Angkatan Darat yang dilakukan pasukan Resimen Tjakrabirawa.
TNI saat itu menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang dari peristiwa G30S.
PKI pun tumpas di tangan TNI.
Lalu apakah benar penganut komunis masih ada di Indonesia?
Mantan Komandan Jenderal Kopassus Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan angkat bicara mengenai hal ini.
Lewat podcast di YouTube Puspen TNI, Sintong bicara mengenai komunisme di Indonesia saat ini.
Sintong adalah salah satu pelaku sejarah dalam Peristiwa 65.
Sintong ikut dalam pencarian jenazah para jenderal di Lubang Buaya.
Ia juga diterjunkan dalam memberantas PKI di Jawa Tengah.
Dalam podcast berjudul "PODCAST Eps 12 Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan" di YouTube Puspen TNI, pembawa acara meminta tanggapan Sintong mengenai PKI di Indonesia.
"Pak Sintong, menurut bapak sendiri, apakah PKI itu masih ada sampai sekarang?" tanya sang pembawa acara.
Sintong mengatakan, hal mengenai komunis perlu diluruskan.
Menurut Sintong, tidak ada lagi komunis di Indonesia karena sudah kapok.
"Sekarang tunjukkan 20 komunis di Indonesia ini, saya kasih (waktu) seminggu. Yang betul-betul komunis," tantang Sintong Panjaitan.
"Supaya kita jelas. Jangan kita membuat sesuatu yang tidak ada," lanjut Sintong.
Sintong menuturkan, saat ini ada anak-anak muda yang mempelajari paham komunisme.
Namun kata dia, orang yang mempelajari komunisme belum tentu komunis.
Seperti halnya, Sintong memberi contoh ada orang Kristen yang mempelajari agama Islam begitu sebaliknya untuk pengetahuan.
"Kalo orang Budha mempelajari Islam, bukan berarti Islam dia," tegas Sintong.
"Sama aja. Kalo kita mempelajari komunis kita bukan komunis," ucap dia.
Menurut dia, warga negara Indonesia tidak perlu bertengkar terhadap sesuatu yang tidak ada.
"Saya tanggungjawab apa yang saya buat ini," ujar Sintong.
"Tunjukkanlah sama saya dulu. Ga usah sejuta. 10 aja atau 5 aja komunis, tunjukkan. Ini komunis pak. Buktinya mana?" ujar Sintong.
Sintong meminta jangan menyebarkan seolah-olah komunis di Indonesia sudah bergerak.
"Tidak ada komunis di Indonesia," tegasnya lagi.
Sintong berpesan kepada generasi muda untuk menunjukkan prestasinya agar lebih baik dari generasi lalu.
Menurutnya, jangan mencontoh generasi sekarang ini yang mempunyai itikad buruk.
"Perlu diketahui, kau memiliki ideologi Pancasila yang terbaik di dunia. Kau dalami Pancasila itu. maka setiap yang orang berbeda pendapat berbeda apapun disitu ada tempatnya. Bahkan itu lebih baik daripada yang liberal," beber Sintong.
Sumber : tribunnews