$type=slider$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=5$show=home

Gus Nur: Saya Merasa Benar, Jangan Harap Saya Jera!

INDONESIAKININEWS.COM -  Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur jadi tersangka kasus ujaran kebencian karena ucapannya yang mengkritik keras Ormas ...



INDONESIAKININEWS.COM - Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur jadi tersangka kasus ujaran kebencian karena ucapannya yang mengkritik keras Ormas Nahdlatul Ulama (NU) di akun YouTube MUNJIAT Channel. 

Meski demikian, dia tetap merasa benar dan tak mau menarik ucapannya. Kenapa?

"Kalau orang NU kritik NU itu namanya sayang, nggak mungkinlah menjatuhkan. Benci apalagi, ndak. 

Karena sayang," kata Gus Nur saat diwawancarai eksklusif oleh detikcom di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (28/10/2020).

Gus Nur, yang mengenakan baju tahanan warna oranye dan peci warna putih, menjelaskan video yang menyeretnya jadi tersangka itu berdurasi 27 menit. 

Menurutnya, jika ditonton utuh dengan pikiran jernih, dia menyebut tidak ada ujaran kebencian di situ.

"Justru di situ saya menunjukkan darah ke-NU-an saya yang masih khitah, masih suci, saya ini NU yang kecewa dengan ormas yang sekarang ini. Kurang-lebihnya begitu," ujarnya.

"Jadi ini hanya persoalan sepele, internal. 

Dan NU itu dari dulu sudah biasa dikritik, sudah biasa dibangun, dibenahi, sudah biasa, dan saya pertanggungjawabkan itu ujaran saya dunia-akhirat, tidak saya cabut itu," sambung Gus Nur.

Dalam video yang ditayangkan di akun YouTube MUNJIAT Channel Gus Nur berbincang dengan Refly Harun. 

Video itu diunggah pada 16 Oktober 2020. Pada menit 03.45 di video tersebut, Gus Nur menyampaikan pendapatnya soal kondisi NU saat ini. 

Menurut Gus Nur, NU saat ini tidak seperti NU yang dulu.

"Sebelum rezim ini, ke mana jalan dikawal Banser. Saya adem ayem sama NU. Ndak pernah ada masalah. 

Nah, tapi setelah rezim ini lahir tiba-tiba 180 derajat itu berubah," ujar Gus Nur dalam video itu.

"Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum. Sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan. 

Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga," lanjutnya.

Gus Nur lantas menyebut sejumlah nama. Dia menyebut nama pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda, Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, hingga Ketum PBNU Said Aqil Siroj.

"Jadi saya kok pusing dengerin di bus yang namanya NU ini. Ya tadi itu, bisa jadi keneknya Abu Janda. 

Bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut. Dan sopirnya KH Aqil Siradj. Penumpangnya liberal, sekuler, PKI di situ numpuk," ungkapnya.

Dikonfirmasi lagi, Gus Nur mengaku tidak ada yang salah dengan ucapannya tersebut. 

Dia menegaskan ucapannya itu sebagai kritik keras. Dia menyebut NU, juga Banser kini sudah berubah karena banyak disusupi tokoh-tokoh yang justru merusak.

"Saya merasa benar jadi jangan harap saya jera kecuali saya salah. 

Ini sudah menyangkut keyakinan kalau ngomong jera. Saya ulang, banyak org yang lebih sadis, lebih tajam kritiknya daripada saya. Banyak," ucapnya.

Gus Nur menegaskan kritik tajamnya terhadap NU juga Banser sama sekali bukan untuk memecah belah. 

Dia menyebut dirinya sebagai pendukung Pancasila, sehingga tidak mungkin memecah belah sesama anak bangsa.

"Nggak usah diragukan Pancasila saya, bawa sini NU-NU itu yang ngaku-ngaku Pancasila adu sama saya. 

Saya ndak akan tidur selama ada tetanggaku yang kelaparan. 

Saya nggak akan tidur selama tetanggaku yang terjebak utang riba. 

Dan itu sudah saya buktikan. Tiap tahun saya buat program kirim beratus tangki air kirim ke tempat-tempat kekurangan air di Wonogiri sana, 5 kecamatan saya kirim air, saya borkan air. 

Seluruh nusantara, setiap Jumat saya selalu infak 100 orang minimal beras di seluruh Indonesia," klaim Gus Nur.

"Sudah banyak rumah fakir miskin yang saya bangun, masjid 96 di seluruh Indonesia sudah saya bangun. 

Itu artinya Pancasila dan nggak usah diragukan itu," sambungnya.

Gus Nur menambahkan lewat kritiknya itu dia berharap NU berubah kembali ke khitah.

"Bukan saya saja banyak warga nahdliyin yang mengharapkan NU kembali khitah. Khitah itu kesucian pendirinya dulu KH Hasyim Asyari," ucapnya.

Seperti diketahui, Gus Nur ditangkap di sebuah rumah yang beralamat di Pakis, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (24/10) dini hari.

 Dari lokasi polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti laptop hingga hard disk.

Gus Nur ditangkap polisi atas tuduhan menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan. 

Pernyataan Gus Nur tersebut disebarkan dalam akun YouTube MUNJIAT Channel pada 16 Oktober 2020.

"Tindak pidana menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan, menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan atas SARA dan penghinaan," tutur Brigjen Slamet.

Bareskrim Polri menangkap Gus Nur di Malang karena diduga menyebarkan ujaran kebencian kepada Nahdlatul Ulama (NU). 

Begini penampakan penangkapan Gus Nur.

Bareskrim Polri menangkap Gus Nur di Malang karena diduga menyebarkan ujaran kebencian kepada Nahdlatul Ulama. 

(dok. Istimewa)
Penangkapan terhadap Gus Nur ini dilakukan atas sejumlah pelaporan ke Bareskrim Polri, salah satunya dari Ketua pengurus NU Cabang Cirebon Azis Hakim. Gus Nur dilaporkan karena dianggap telah menghina NU.

Laporan itu bernomor LP/B/0596/X/2020/BARESKRIM tanggal 21 Oktober 2020. Azis mengatakan pihaknya melaporkan dengan dugaan tindak pidana penghinaan ujaran kebencian dan/atau hate speech melalui media elektronik.

Kuasa hukum NU Cirebon, Saleh, mengatakan pihaknya mentersangkakan Gus Nur dengan dua pasal dalam Undang-Undang (UU) ITE.

 "Kita laporkan Pasal 27 ayat 3 UU ITE, Pasal 28 ayat 2 UU ITE, yang ancamannya kalau yang dua itu 4 tahun, yang 28 ayat 2, 6 tahun," tuturnya.

Selain dilaporkan NU Cabang Cirebon, Gus Nur dilaporkan oleh GP Ansor. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Mohammad Nuruzzaman.

Gus Nur juga dilaporkan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Kabupaten Pati di Polres Pati dan Aliansi Santri Jember di Polres Jember. 

Semua laporan merujuk pada ujaran yang sama.


Sumber : detikNews



Name

Baerita,3,Berita,23970,Cek Fakta,3,H,151,HUMOR,7,Internasional,1002,Kesehatan,29,Nasional,23006,News,1361,OPINI,81,Politik,6,Seleb,3,Tekno,1,Viral,3,
ltr
item
IndonesiaKiniNews.com: Gus Nur: Saya Merasa Benar, Jangan Harap Saya Jera!
Gus Nur: Saya Merasa Benar, Jangan Harap Saya Jera!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNLoAl9R_maU42T6gH1d9UeeRfvSUDhAk6wN-ZwVugL5Vc6WdJsoxi1l303Uj475otY6gq1gcHb2IwFOYXXbvCb3HoC2PaKSKI0PBqvPQgkaIAtFyKnI5k4dYXysT7qOg154Jqfrbm0ZA/w640-h324/Screenshot_20201030_181948.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNLoAl9R_maU42T6gH1d9UeeRfvSUDhAk6wN-ZwVugL5Vc6WdJsoxi1l303Uj475otY6gq1gcHb2IwFOYXXbvCb3HoC2PaKSKI0PBqvPQgkaIAtFyKnI5k4dYXysT7qOg154Jqfrbm0ZA/s72-w640-c-h324/Screenshot_20201030_181948.jpg
IndonesiaKiniNews.com
https://www.indonesiakininews.com/2020/10/gus-nur-saya-merasa-benar-jangan-harap.html
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/
https://www.indonesiakininews.com/2020/10/gus-nur-saya-merasa-benar-jangan-harap.html
true
1493314966655697463
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy