INDONESIAKININEWS.COM - Batu patilasan yang juga sebagai lambang peribadatan di Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, diinjak oleh pengunjung y...
Hal itu membuat heboh. Masyarakat Kabupaten Ciamis dibuat geram oleh kelakuan dua orang, laki-laki dan perempuan yang menginjak batu di Situs Karangkamulyan itu.
Kabarnya, seorang perempuan yang menginjak batu patilasan itu adalah seorang doktor di sebuah universitas di Bandung.
Kejadian tersebut sangat disayangkan seniman asal Tatar Galuh, Hendra Marcussi. Ke depan, kata dia, kejadian tersebut harus menjadi cermin kalau penelitian tidak boleh dilakukan sembarangan.
"Katanya mereka sedang melakukan penelitian tetapi tidak punya izin dari Pemerintah Kabupaten Ciamis. Kedepan penelitian situs seperti di Karangkamulyan itu harus punya izin dari pemerintah setempat," ujar Hendra kepada Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (11/10).
Dia mengungkapkan, perempuan yang sedang meneliti itu adalah seorang dokter. Apa pertimbangannya melakukan penelitian di situs bersejarah tetapi tidak mendapat izin pemerintah setempat.
"Heran, seorang peneliti sejarah tapi tidak bersikap cerdas," tegasnya.
Apalagi, lanjutnya, dia menginjak batu yang ditandai sebagai situs dan lambang peribadatan.
Seharusnya, kata Hendra, soerang peneliti bergelar doktor berfikir lebih panjang terkait dengan imbas sosial setiap yang dilakukannya.
"Jadi saya tidak berfikir dalam hal kepercayaan. Saya lebih berfikir kok seorong peneliti sejarah tidak berfikir lebih panjang. Dia harus dipertanyakan gelar doktornya. Perguruan tinggi tempat dia mengajar harus mengkaji ulang kapasitas dia," tegasnya.
s: rmol.id