INDONESIAKININEWS.COM - Aktivis Faizal Assegaf mengkritisi pernyataan pakar hukum tata negara Refly Harun yang menyebut akan dahsyat jika P...
INDONESIAKININEWS.COM - Aktivis Faizal Assegaf mengkritisi pernyataan pakar hukum tata negara Refly Harun yang menyebut akan dahsyat jika Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo disandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai simbol perlawanan rezim saat ini.
Faizal menilai, pemikiran Refly harun 'ugal-ugalan' dan cenderung provokatif. Dia menyebut manuver Refly seolah untuk menciptakan kebencian terhadap Presiden Joko Widodo.
"Bung @ReflyHZ, makin sempurna berperilaku 'politik premanisme'. Ngakunya pakar hukum, tapi cara berpikir ugal-ugalan, destruktif & provokatif. Manuver-manuver Anda didasari 'logika akal pendek', demi menunjukan kebencian pada presiden @jokowi. Sikap yang demikian sangat kerdil dalam berdemokrasi," kicau Faizal menggunakan akun @faizalassegaf, Minggu (4/10/2020).
Dalam kicauannya, Faizal menautkan berita dari media daring berjudul Refly Harun: Akan Dahsyat Kalau Gatot dan Anies Dipersatukan sebagai Simbol Perlawanan...
Berita tersebut mengutip pernyataan Refly Harun dari video yang diposting di YouTube dengan judul 'Gatot Nurmantyo Gantikan Prabowo!!!'.
Dalam video, Refly mengulas isi berita sindonews.com yang berjudul 'Gatot Nurmantyo Berpotensi Ambil Alih Peran Prabowo di Politik'.
Menurut Refly, Prabowo Subianto kehilangan banyak pendukung setelah memutuskan bergabung dengan pemerintah sebagai Menteri Pertahanan. Kata dia, banyak pendukung yang kecewa dengan Prabowo, kemudian beralih menjagokan Gubernur Anies Baswedan.
"Banyak sekali pendukung Prabowo yang kecewa kemudian menjagokan Anies Baswedan yang dianggap sekarang sebagai simbol perlawanan the establishment rezim Jokowi," kata Refly.
Refly melanjutkan, sementara posisi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak jelas.
Jadi bisa dibilang tokoh yang paling populer adalah Anies Baswedan," ucapnya.
Namun belakangan mencuat nama Gatot Nurmantyo setelah Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) deklarasi di sejumlah daerah. Gatot merupakan deklarator KAMI.
"Nama Gatot Nurmantyo melonjak naik terus dan ada kemungkinan juga diperhitungan dalam perhelatan 2024. Apalagi dia (Gatot) merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat jenderal dan kedudukan tinggi sebagai Panglima TNI," kata Refly.
"Ya tentu akan dahsyat kalau Gatot dan Anies dipersatukan misalnya sebagai simbol perlawanan dari rezim. Tapi persoalannya, siapa yang mau menjadi nomor dua, karena dalam benak psikologis mereka, mereka harus menjadi the number one, menjadi nomor satu," imbuhnya.
Sumber : akurat