INDONESIAKININEWS.COM - Bus listrik buatan Industri Kereta Api (INKA) yang masih dalam tahap uji coba disebut telah dipesan Kongo sebanyak ...
Bus ini bagian dari proyek INKA di Kongo terkait transportasi commuter.
"Nanti itu buat sistem feeder [bus pengumpan] di sana. Jadi udah pesen 300 bus," ucap Direktur Utama INKA Budi Noviantoro saat dihubungi, Rabu (21/10).
Budi menuturkan delegasi Democratic Republik of the Congo (DRC) telah bertandang ke INKA untuk melakukan pengujian yang berujung kesepakatan pemesanan terhadap ratusan bus listrik ukuran 8 m ini.
INKA mendapatkan proyek pengadaan kereta api penumpang, kereta barang, dan kereta rel listrik untuk Kongo dengan nilai US$11 miliar atau sekitar Rp161,7 triliun.
Penandatanganan megaproyek itu sudah dilakukan di Madiun, Jawa Timur pada 14 Oktober.
"DRC yang juga tertarik dan telah mencoba produk ini minggu lalu. Malah minta yang besar juga 12 m tapi kami bilang belum bisa, dan akhirnya pesan yang sekarang," kata dia.
Karena sudah terikat dengan Kongo, Budi bilang pihaknya akan terlebih dahulu memprioritaskan itu.
Baru setelahnya bus tersebut akan dikonsentrasikan pada pasar domestik.
"Ini memang kami prioritaskan dulu untuk masyarakat Kongo, karena kami sudah kontrak kemarin. Tapi kalau misal Transjakarta mau ya bisa juga tidak masalah, masa kami tolak. Tapi masalahnya Kongo yang sudah duluan kontrak," ucapnya.
Budi mengatakan pihaknya kini sedang 'mengebut' segala urusan legalitas dan uji coba bus ini agar secepatnya dapat diproduksi masal.
Bus dengan nama E-Inobus ini dikatakan sedang melalui uji jalan untuk ketahanan pada sejumlah kota Jawa Timur.
Bus ini juga sudah lulus uji dengan mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Dalam membangun bus ini INKA bekerjasama dengan perusahaan Taiwan Tron E dan perusahaan karoseri lokal asal Malang, Jawa Timur, Piala Mas.
S: cnnindonesia