INDONESIAKININEWS.COM - Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menyampaikan pernyataan keras merespons langkah Koalisi Aksi Menyelam...
Sebelumnya, surat terbuka kepada Presiden Jokowi itu dibuat oleh tiga Presidium KAMI yakni Gatot Nurmantyo, Rochmat Wahab dan M. Din Syamsuddin.
Dalam surat itu yang dipublikasikan pada 22 September itu, Presidium KAMI menyampaikan sejumlah permintaan salah satunya soal penayangan kembali Film Pengkhianatan G30S PKI.
"Soal Gatot dan KAMI. Memang (apa) jasa mereka selama ini pada Indonesia? Apa prestasi mereka hingga merasa bisa menyelamatkan Indonesia? Rakyat juga tahu kok apa dan siapa mereka," kata Irma kepada jpnn.com, Sabtu (26/9/2020).
Politikus kelahiran Metro, Lampung, pada 6 Oktober 1965 ini menganggap para tokoh KAMI hanya membuat kegaduhan di tengah pandemi Covid-19.
"Di saat pendemi ini misalnya, boro-boro turun bantu rakyat, yang ada cuma nyinyir dan bikin gaduh. Entah apa yang mau mereka selamatkan. Minimal mereka punya modal sosial begitu untuk rakyat! Baru koar-koar," sambung mantan Anggota DPR ini.
Bicara relevansi permintaan Presidium KAMI kepada Presiden Jokowi soal penayangan kembali Film Pengkhianatan G30 SPKI, Irma punya pendapat berbeda.
"Soal Film G30 SPKI menurut saya enggak penting tuh untuk selalu diputar, karena banyak juga yang menggugat kebenarannya," tegas mantan Anggota DPR periode 2014-2019 ini.
"Yang penting dilaksanakan menurut saya justru penataran P4 dan kurikulum Pendidikan Moral Pancasila," lanjut Uni Irma.
Penataran P4 dan kurikulum pendidikan moral Pancasila ini menurutnya jauh lebih penting untuk generasi bangsa sekarang ini dibanding film PKI.
"Karena saat ini banyak generasi muda yang tidak paham Pancasila dan tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Justru itu yang berbahaya bagi keutuhan NKRI," tegasnya.
Terakhir, Irma menyampaikan sebuah pesan untuk Gatot Nurmantyo dan para tokoh KAMI yang konon ingin menyelamatkan Indonesia.
"Selamatkan saja dulu organisasi mereka agar dapat pengakuan rakyat, enggak usah rumongso gede (merasa besar, red)," pungkasnya sembari tertawa.
Dalam surat terbuka kepada Presiden Jokowi, Gatot Nurmantyo dkk meminta Presiden Ketujuh RI itu memerintahkan penayangan kembali film Pengkhianatan G30S PKI di TVRI.
"KAMI menuntut Presiden Joko Widodo untuk menyerukan lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga penyiaran publik, khususnya TVRI, untuk menayangkan film Pengkhianatan G 30-S/PKI," tulis Gatot dkk dalam surat tertanggal 22 September 2020 itu.
Menurut Gatot Nurmantyo, melalui film tersebut rakyat Indonesia bisa memahami ada noda hitam dalam sejarah kebangsaan Indonesia.
"Agar pelajaran sejarah yang menjelaskan noda hitam tersebut diajarkan kepada segenap peserta didik, tidak dikurangi apalagi dihilangkan," tambahnya
S: jpnn