Tanaman hias janda bolong tengah jadi primadona, (iStockphoto/Firn) INDONESIAKININEWS.COM - Tanaman hias janda bolong tengah jadi primadona...
Tanaman ini kerap kali dijadikan tanaman penghias atau dekorasi rumah untuk menghadirkan kesan minimalis yang asri.
Helaian daunnya yang berlubang dengan daun yang berwarna-warni jadi nilai estetik tersendiri untuk tanaman ini.
Janda bolong tergolong tanaman hias yang mudah dirawat. Anda hanya perlu menyiramnya 1-2 kali setiap minggu. Tanaman ini juga tahan hama dan penyakit.
"Tanaman hias itu bisa bikin kita lupa dengan persoalan Covid-19. dan bisa membuat bahagia dan sehat," kata Dede Hidayat, peminat tanaman hias, dikutip dari CNN Indonesia TV.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pehobi lainnya, Muhammad Sahal.
"Ya enggak bisa bohong, buat saya, monstera ini cantik, anggun."
Paul, seorang penjual tanaman hias janda bolong di Depok mengungkapkan tren tanaman hias ini masih akan berlangsung lama dan harga jualnya masih fantastis.
"Melihat tumbuhnya pehobi baru di Indonesia dan seluruh dunia, pandemi membuat mereka jadi banyak hobi di tanaman dan ada yang bisnis karena harus menghasilkan uang melihat populasi yg ada dengan pehobi baru tidak imbang jadi masih akan berkembang," ucapnya.
Paul sendiri mengaku bahwa dia tak lagi mengekspor tanaman janda bolong keluar negeri seperti Eropa, Amerika, Kanada, dan Korea sejak 6 bulan lalu.
Tingginya permintaan pasar namun jumlah stoknya terbatas membuat harganya bisa melambung sampai ratusan juta.
Lihat juga: 10 Jenis Tanaman Hias yang Banyak Diminati dan Kekinian
Selain dijual dengan harga mencapai ratusan juta rupiah, janda bolong ternyata juga laku dijual per lembar daunnya. Satu lembar daun janda bolong harganya bisa mencapai Rp15 juta.
Selain janda bolong, ada jenis tanaman hias Monstera lainnya yang juga laris manis dijual per helai daunnya.
Monstera obliqua bahkan per lembar daunnya bisa dijual dengan harga Rp25-30 juta. Monstera albo variegata dijual Rp30-50 juta per lembar daun, dan Monstera mint dan deliciosa bisa laku Rp50 juta per lembar daunnya.
S: cnnindonesia.com