INDONESIAKININEWS.COM - Partai Gelora yang baru saja mendapatkan pengesahan sebagai salah satu partai yang akan ikut dalam pemilihan umum b...
Beragam komentar yang ditujukan kepada partai yang berisikan para “mantan” anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan diketuai Anis Matta, mantan Presiden PKS. kebanyakan komentar yang masuk bernada miring, karena dianggap partai ini telah ikut mendukung terciptanya dinasti politik.
Namun rupanya Fahri Hamzah, salah satu pendiri partai, tidak tahan dengan tudingan dan serangan yang dilakukan oleh para netizen. Bahkan saking kesalnya, Fahri mengatakan jika yang mengkritisi kebijakan partainya adalah orang bodoh.
“Dalam negara demokrasi tidak akan terjadi dinasti politik sebab kekuasaan demokratis tidak diwariskan melalui darah secara turun temurun. Tapi dia dipilih melalui prosesi politik, orang yang masuk prosesi politik itu, belum tentu menang dan belum tentu juga kalah,” kata Fahri dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).
Bahkan Fahri menilai kelompok tersebut tidak paham konsep politik dinasti. “Akhirnya jadi percakapan di pingggir jalan, percakapan orang yang tidak berkualitas. Jadi orang bodoh itu, tidak hanya di istana, tapi juga di pinggir jalan karena tidak berkualitas,” ucapnya.
Fahri juga menuding jika yang menuding adalah orang yang sakit hati dan membenci Jokowi, “Jangan karena kemarahan kepada seseorang, lalu mencomot terminologi yang tidak bisa kita pertanggungjawabkan di hadapan dunia akademik dan juga di hadapan Allah SWT,” ucapnya.
Rupanya tudingan “orang bodoh” Fahri Hamzah yang ditujukan kepada pengkritiknya, mendapat sahutan dari salah satu tokoh sosial media, Muhamad Said Didu.
“Bung @Fahrihamzah yth, saya tetap berpendapat bhw penguasa yg mencalonkan keluarganya utk posisi jabatan politik saat masih berkuasa adalah perwujudan dinasti politik. Biarlah saya dan yg berpendapat demikian anda cap sebagai orang bodoh. Selamat dg “arah barunya“. tulis Said Didu, melalui akunnya @msaid_didu.
Dan rupanya Saiddidu, mendapat dukungan dari netizen lainnya.
“Sebenarnya sah sah saja dukung rezim Jokowi membangun dinasti politik. Artinya ikut nikmat dukung rezim pembenci ulama, dan pro oligarki. Yang goblok sih tentu yang percaya Fahri Hamzah sebagai pembawa arah baru.” @syahganda alias Syahganda Nainggolan
“Arah baru, kirain arah mana, ternyata arah istana juga, mbulet amat ya.” @andsis999
“Bapaknya emang hebat… baru diajak ketemu sekali aja si bang FH langsung berubah pemikiriran… kalo ngomong udah kaya orang bener aja bang FH ini dulu..” @caneeok
“Suka suka entelah @Fahrihamzah mendefinisikan Dinasti Politik. Tapi biasanya, POLITISI itu selalu mencari pembenarannya sendiri, demi kepentingan Politiknya.. Norma dan etika politik pun diabaikan. Yang tdk sependapat dengan ente dianggap Bodoh & Tak Berkualitas…” @yusuf_iye
“Omongannya politisi biasa spt itu sok paling tau sok paling pintar teori dan terapan berbeda ujung2nya cuma cari jabatan dan cari dana partai belum apa2 sdh spt itu gak bakal laku gelora cuma bikin muak krn tdk ada bedanya dg partai yg sdh ada saat ini jng berimajinasi Fahri.” @Samtelo6
“Isinya gak separah judulnya sih, tapi tetap aja om @Fahrihamzah terkesan seperti menunjukkan kesombongannya Emang partai digital sesekali perlu hal-hal yang sensasional, kayak PSI.” @izzuddinalhfzh
“Dicap bodoh masih lebih baik ketimbang merasa pintar tapi berada di pihak yang menimbulkan kerusakan.” @Yusriza45937310
“Gpp kalo dianggap bodoh karena berbicara soal “Dinasti” atau semacamnya. Tetap arah lama (sesuai prinsip), yakni tidak mendukung dinasti. Arah baru tak selamanya lurus kan ???.” @NiaArmiani17
“Sombong banget nte @Fahrihamzah ….nte ngeles ngeles aje kaga usah sombong bilang orang bodoh….azazil itu di usir dari surga gegara somboh bro.” @ImranAbang
“Yang diperjuangkan politisi ujung2nya adalah kekuasaan untuk dirinya. Bagaimana memperolehnya? Kalau tidak lengserkan penguasa, ya jilat penguasa.” @5915f1eb08f04bd
“Idealisme@Fahrihamzah selama ini akhirnya cuma sebatas Onani Politik.” @sholeh125
“Kalau saya bilang penguasa yang mencalonkan anggota keluarga untuk jabatan kekuasaan rakus kekuasaan.” @INDOTEKH
“Sempat terpikir dan mengikuti alur arah baru dan hampir terpincut… alhamdulillah ternyata kedok terbuka…” @HumanKhalaf
“Semakin @Fahrihamzah mengatakan orang lain bodoh, maka semakin tidak berkualitaslah dia...” @armen_zainal
S: Jerami.info