INDONESIAKININEWS.COM - Sindir Pedas Puan Maharani Soal Pernyataan Sumatera Barat, Fadli Zon Ungkap Fakta Mengejutkan Ini Politisi Partai G...
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon terlibat perdebatan dengan politisi PDIP Zuhairi Misrawi.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kamis (3/9/2020).
Diketahui sebelumnya Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pernyataan yang menuai sorotan, yakni "Mudah-mudahan Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila."
Fadli Zon yang juga berdarah Minang menilai pernyataan tersebut dapat menyinggung warga Sumatera Barat.
Namun Zuhairi Misrawi berpendapat Fadli Zon hanya bertujuan memanas-manasi isu blunder Puan Maharani.
"Saya kira Anda melantur ini, Bung Zuhairi," balas Fadli Zon.
Ia menegaskan isu tersebut perlu dibahas karena berkaitan dengan kelompok masyarakat yang besar, yakni warga Sumatera Barat.
"Ini bukan tentang saya, enggak ada urusannya dengan saya sebagai pribadi," kata Fadli.
"Anda menafsirkan," sahut Zuhairi Misrawi.
Fadli kembali membantah pernyataan tersebut.
Sebelumnya ia menjelaskan, meskipun maksud Puan bertujuan berbeda, pernyataan itu sendiri berpotensi mengundang rasa tersinggung warga Minang.
"Saya bukan menafsirkan, saya hanya membaca apa yang menjadi teks dan pembicaraan," jelasnya.
Zuhairi membalas argumen Fadli.
Ia menilai penjelasan mantan Wakil Ketua DPR itu justru semakin menimbulkan perpecahan.
"Di mana kenegarawanan Anda? Kenapa kita membawa ini untuk memecah belah?" tanya Zuhairi.
Fadli menyebut dirinya tidak bermaksud menimbulkan konflik.
Menurut dia, justru perpecahan berawal dari pernyataan Puan Maharani sendiri.
Fadli membalas penjelasannya tadi terkesan diputarbalikkan oleh Zuhairi.
"Pernyataan ini yang memecah belah. Saya berusaha menyatukan, jangan kebolak-balik dong," tegur politisi Gerindra tersebut.
Ia menjelaskan alasan warga Minang dapat merasa tersinggung akibat mendengar pernyataan Puan.
"Pernyataan tadi memecah belah. Orang Minang merasa second class citizen kalau dibilang di sini karena dianggap diragukan Pancasilanya," papar Fadli.
Zuhairi berdalih ucapan Puan Maharani bertujuan menegur kader-kader partai yang akan berkontes dalam pilkada mendatang, terutama di Sumatera Barat.
"Itu pernyataan dibuat ditujukan kepada kader-kader PDI Perjuangan," bantahnya.
Minta Puan Maharani Sampaikan Maaf ke Warga Minang
Dalam tayangan yang sama, Fadli Zon sebelumnya menilai pernyataan putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut tidak tepat fakta dari faktor sejarah.
Ia menegaskan tidak bermaksud mencari isu dengan membahas pernyataan Puan yang dinilai blunder tersebut.
"Ini bukan menggoreng. Saya kira dari diksinya saja sudah jelas, ada semacam keraguan," komentar Fadli Zon.
"Ini mungkin slip of the tounge, salah ucap atau salah bicara," lanjutnya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menilai Puan hanya perlu meminta maaf kepada masyarakat yang tersinggung, atau setidaknya memberi klarifikasi.
"Kalau ada salah ucap atau salah bicara, mudah saja, tinggal diralat. Kalau lebih jauh minta maaf," kata Fadli.
Fadli melanjutkan, argumentasi yang menuai keberatan dari banyak pihak itu justru menjadi blunder bagi sang Ketua DPR.
Apalagi pernyataan Puan menyangkut masyarakat Minang.
"Kalau misalnya mau mempertahankan argumentasi, saya kira itu akan merugikan diri sendiri," komentar politisi berdarah Minang ini.
"Orang Minang itu dikenal cukup kritis, egaliter, tidak feodal. Orang Minang tidak bisa disuruh apa kata ini harus diikuti," paparnya.
"Kalau salah, ya pasti dikoreksi. Wataknya bukan watak feodal," lanjut Fadli.
Ia membenarkan sikap kritis warga Minang pasti akan menyoroti pernyataan Puan.
"Jadi karena itu pasti akan kritis dalam melihat hal-hal seperti itu," tegasnya.
Fadli melanjutkan, justru ucapan Puan itu terkesan memancing perselisihan di antara masyarakat.
Ia menilai Puan terkesan meragukan sikap nasionalisme warga Sumbar.
"Saran saya justru pernyataan seperti ini yang bisa memicu pemecahbelahan. Bukan komentar seperti itu, tapi pernyataan seperti ini," jelas Fadli.
"Itu jelas sekali kalau diberikan ke pelajaran bahasa Indonesia artinya apa. Apakah ini ada keraguan atau apa?"
"Paling tidak, walaupun maksudnya berbeda atau salah pengucapan, diterimanya sudah berbeda," tambahnya.
S. Tribunnews