foto IG anies baswedan INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut bahwa 10-15 persen pasien Covid-19 yang dira...
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut bahwa 10-15 persen pasien Covid-19 yang dirawat di Jakarta bukan penduduk asli ibu kota.
"Lalu sebagian yang dirawat di Jakarta bukan lah warga Jakarta. Pernah lebih dari 30% yang berada di Jakarta bukan warga Jakarta. Saat ini, itu ada sekitar 10-15 persen, tapi naik turun angkanya," ujar Anies di kompleks Balai Kota, Jakarta, Senin (7/9).
Anies menyebut bahwa 10-15 persen pasien Covid-19 tersebut dirawat di Jakarta sebagai bentuk pelayanan antarsesama warga.
Ia lantas meminta daerah lain untuk meningkatkan kapasitas tes Covid-19 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
Menurut Anies, fenomena pandemi Covid-19 bukan hanya terjadi di wilayah Jabodetabek.
Oleh sebab itu, daerah lain seharusnya dapat terus menggenjot kemampuannya untuk menekan lonjakan kasus.
"Dan saya rasa instruksi presiden sudah jelas untuk meningkatkan kemampuan testing dan Jakarta melaksanakan instruksi ini. Kami harap yang lain juga laksanakan agar tidak pingpong nih," ujarnya.
Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa pihaknya saat ini juga terus menambah fasilitas layanan kesehatan, sembari mengintensifkan pemeriksaan. Ia mengatakan bahwa DKI Jakarta saat ini juga sudah dapat mendeteksi seseorang yang terinfeksi sejak fase awal.
Menurut Anies, deteksi awal ini penting guna mengambil langkah penanganan sejak dini untuk mengurangi risiko fatalitas pasien yang bersangkutan.
Anies kemudian menjabarkan bahwa saat ini, setidaknya 50 persen pasien tak memiliki gejala, 35 persen bergejala ringan, dan 15 persen lainnya bergejala menengah dan berat.
"Sehingga bila yang bersangkutan memiliki risiko fatalitas yang tinggi, baik karena usia lanjut maupun yang memiliki komorbid, maka yang bersangkutan bisa langsung mendapatkan penanganan," ucap Anies.
S: cnnindonesia.com