INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa etnis Tionghoa mempunyai peran ...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa etnis Tionghoa mempunyai peran besar dalam pembangunan bangsa Indonesia khususnya di DKI Jakarta.
Bahkan interaksi antara warga Tionghoa dan masyarakat Betawi sudah berlangsung sejak masih berbentuk nusantara.
“Kita mengetahui hubungan komunikasi antara warga Tionghoa dan masyarakat Jakarta, khususnya Betawi dari sisi historis telah berlangsung lama. Dalam sejarah Indonesia tercatat jauh sebelum kapal Portugis datang, para pedagang Tionghoa telah masuk ke tanah Betawi untuk berniaga. Ini berarti komunikasi awal warga Tionghoa dengan masyarakat Betawi di Pulau Jawa sudah berlangsung sejak lama,” ujar pria yang akrab disapa Ariza dalam dialog kebangsaan dengan tema 'Sejarah Peran Tionghoa dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' di Taman Budaya Tionghoa, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020).
Dialog ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT ke-75 RI. Selain Ariza, acara ini dihadiri Kepala Badan Kesatuan, Bangsa, dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Taufan Bakri, Ketua FKUB DKI Jakarta, Dede Rosyada; para pengurus FKUB kota dan kabupaten, serta para pimpinan Majelis Agama-Agama tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Ariza, etnis Tionghoa juga berperan besar dalam sejarah penciptaan teknologi di bidang pertanian, pertambangan, teknologi kuliner, dan busana yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
"Pemahaman yang kurang lengkap atau bahkan tidak lengkap terhadap eksistensi etnis Tionghoa di Indonesia menjadikan jarak yang lebar dengan etnis lainnya. Padahal sejarah telah mencatat peran etnis tidak kecil, banyak peran strategis bagi terbentuknya bangsa yang besar ini, bangsa Indonesia yang kita cintai," jelas dia.
Selain itu, kata Ariza, terdapat empat orang dari unsur etnis Tionghoa yang berperan penting dalam perumusan kemerdekaan Indonesia, yaitu Liem Koen Hian, Oey Tiang Tjoei, Oei Tjong Hauw, MR Tan Eng Hoa. Karena itu, Ariza mengajak generasi milenial saat ini untuk senantiasa mempelajari sejarah Tionghoa di Jakarta.
"Generasi milenial masa kini harus mengenali, di samping menumbuhkan kesadaran bahwa bangsa ini penuh dengan keragaman, tapi juga tidak mungkin kita meninggalkan perbedaan, mulai yang alami dan historis, baik geografis, sosial, agama, Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi tetap satu juha. Memiliki tekad yang sama untuk Indonesia yang lebih baik," imbuh dia.
Ariza berharap acara ini dapat meningkatkan jalinan komunikasi dan silaturahmi.
"Sehingga ke depan semakin meningkatkan keinginan dan motivasi kita, juga warga Tionghoa, selain bersinergi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, juga terus bahu membahu, berkomunikasi dan berkontribusi dalam pembangunan Jakarta," terang Ariza.
Acara dialog dan diskusi ini berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, penyediaan fasilitas cuci tangan, dan pembatasan jarak serta jumlah tamu yang hadir secara fisik di ruang terbuka dan melalui daring.
Sumber: beritasatu