INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi pemasangan sejumlah spanduk memuat foto Imam Besar Front Pembela Islam...
Kemungkinan ditujukan sebagai bentuk sindiran kepada Presiden Jokowi, dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Pemasangan spanduk itu tentu punya makna. Di antaranya, bisa saja tujuannya untuk menyindir Prabowo dan Jokowi," ujar Ujang kepada jpnn.com, Jumat (14/8).
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia itu kemudian memberi penjelasan, untuk memperkuat argumentasinya.
Pada Pilpres 2019 lalu, FPI dan HRS sepenuhnya mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Dalam perjalanan kemudian, Prabowo kalah dan akhirnya memilih masuk dalam struktur pemerintahan, menjabat sebagai menteri pertahanan.
Sementara HRS, hingga saat ini masih tertahan di Arab Saudi.
Menurut direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, ketika Prabowo masuk kabinet, FPI tentu berharap mantan Danjen Kopassus tersebut berupaya memulangkan HRS kembali ke Indonesia.
Kenyataannya, HRS ternyata sampai saat ini masih tetap berada di Arab Saudi.
"Ketika Prabowo masuk pemerintahan, harapannya HRS bisa masuk Indonesia lagi. Karena kita tahu, HRS ketika pilpres dukung Prabowo. Namun, sampai saat ini kenyataannya kan tidak demikian," ucapnya.
Mengapa spanduk dipasang jelang peringatan HUT ke-75 RI? Ujang melihat dalam hal ini terkait momentum.
"Momentum bertepatan mejelang kemerdekaan. Karena ketika dipasang akan banyak mendapat perhatian dan banyak dilihat publik."
"Mungkin pendukungnya HRS sedang mengingatkan pemerintah, bahwa momentum kemerdekaan penting juga untuk membebaskan HRS dari pengasingan agar bisa ke Indonesia lagi," pungkas Ujang.
S. JPNN