INDONESIAKININEWS.COM - Uji klinis terhadap calon vaksin Covid-19 mulai dilakukan terhadap sejumlah relawan. Salah satu relawan yang telah ...
Proses penyuntikan itu dilakukan pada 11 Agustus 2020. Saat dikonfirmasi terkait reaksi dari suntikan vaksin itu, ia mengaku tidak mengeluhkan sakit apa pun.
Bahkan, setelah bangun tidur justru yang dia rasakan badan terasa lebih enak dan nafsu makan meningkat.
"Pas pertama (disuntikkan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan. Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).
Meski demikian, ia mengaku setelah disuntikkan vaksin itu suhu badannya sempat naik. Hanya saja, masih dalam tahap wajar dan berangsur hilang.
"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.
Ada reaksi ringan Sementara itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 21 relawan yang sudah disuntik calon vaksin Covid-19.
Dari hasil evaluasinya sementara, para relawan yang telah disuntikkan tersebut mengalami reaksi ringan, seperti peningkatan suhu tubuh dan nyeri atau bengkak di bekas suntikan.
Namun demikian, persentasenya cukup kecil, yaitu bengkak di bekas suntikan 1-2 persen dan peningkatan suhu tubuh kemungkinan di angka 15 persen.
“Ada beberapa reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Bila ditemukan kasus peningkatan suhu tubuh, lanjut dia, penanganan yang dilakukan hampir sama dengan anak bayi yang baru imunisasi, yaitu diberikan parasetamol atau obat penurun panas.
Selama menjalani uji calon vaksin itu, menurut dia, setiap relawan akan dipantau kesehatannya selama enam bulan.
S. Kompas