foto: pikiranrakyat INDONESIAKININEWS.COM - Wacana Partai Gerindra kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 m...
foto: pikiranrakyat |
INDONESIAKININEWS.COM - Wacana Partai Gerindra kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 mencuat.
Itu setelah Prabowo kembali dipilih menjadi Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, pada Kongres Luar Biasa (KLB) akhir pekan lalu.
Banyak pihak menilai, majunya kembali Prabowo sebagai capres itu memang sebuah keniscayaan.
Salah satu yang mengamini pendapat itu adalah pengamat politik Ujang Komarudin.
“Prabowo sudah dipastikan akan maju lagi, 99,9 persen akan maju lagi,” kata Ujang, Senin (10/8/2020).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, salah satu bekalnya adalah dukungan dari kader partai dalam KLB lalu.
“Oleh karena itu, langkah pertama menjadi Ketum Gerindra lagi dan kedua, massanya atau kader Gerindra memintanya maju jadi capres lagi,” ulasnya.
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini juga menilai, Prabowo tidak bakal mau cuma menjadi ‘king maker’ di Pilpres 2024 dengan mendukung tokoh lain.
Oleh karena itu, Ujang meyakini Prabowo akan memaksimalkan upaya menuju pencalonannya di Pilpres 2024.
“Prabowo tak akan jadi king maker di 2024. Pilpres 2024 adalah the last battle (pertempuran terakhir, red) bagi Prabowo,” terangnya.
Selain itu, dalam dunia politik, sama sekali tak mengenal kata malu.
“Tak ada kata malu dalam politik,” tegasnya.
Karena itu, sambung Ujang dirinya meyakni Prabowo akan tetap kembali maju sebagai capres pada 2024 mendatang.
Kendatipun sebelumnya, mantan Danjen Kopassus itu sudah dua kali menjadi kontestan pilpres.
“Makanya akan maju lagi. Pertama, tak ada aturan yang melarang. Kedua, penasaran belum pernah menang. Ketiga, di Pilpres 2024 tak ada incumbent,” beber dia.
Diakuinya, Prabowo memang belum menentukan sikap untuk maju atau tidak sebagai capres di 2024.
Akan tetapi, kata Ujang, hal itu bukan berarti Prabowo tak akan menjadi capres lagi.
“Bukan belum percaya diri. Itu strategi. Strategi agar tak terlihat ambisi. Jadi seolah-olah dukungannya dari arus bawah,” pungkas Ujang.
Sumber: pojoksatu