INDONESIAKININEWS.COM - Kekecewaan Presiden Jokowi kepada Pertamina disampaikan Komisaris Utama (Komut) Pertamna Basuki Tjahaja Purnama (BT...
Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengungkapkan kekecewaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pembangunan kilang.
Pasalnya, Jokowi telah menyampaikan intruksi pembangunan kilang sejak dirinya dilantik sebagai presiden 2014-2019.
Namun, intruksinya untuk membangun kilang minyak tak kunjung dijalankan.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Senin (17/8/2020), Ahok mengungkapkan kekecewaan Jokowi terkait pembangunan kilang di Indonesia.
"Presiden udah teriak-teriak bangun kilang, perbarui kilang. Presiden bilang 5 tahun lewat gitu aja, nggak ada yang dibangun, nggak ada yang di-upgrade juga."
"Untung presiden ke pilih kedua kalinya, bisa ngegas lagi, itu kenyataannya begitu. Fakta kita begitu," papar Ahok.
Ahok mengungkapkan, kenyataan tersebut membuatnya kesal.
"Itu kilang bikin keki saya, udah gue semprot aja, kesel gue," ujarnya.
"Saya katakan, ngeyel tahu nggak, antara ngeyel kalau dibilang nggak ngerti, nggak juga kok pinter-pinter," jelasnya.
Saat ditanya terkait pihak yang membuat pembangunan kilang terhambat, Ahok enggan menyebutkan.
Ia berujar, bahwa pejabat di Pertamina adalah orang-orang dengan pendidikan tinggi.
Namun, ia masih tak mengerti, mengapa pembangunan kilang belum juga terealisasi.
"Pejabat-pejabat kita di Pertamina, di Migas kan nggak bodoh semua, doktor profesor semua."
"Tapi kita nggak ngerti, yang jelas barangnya nggak jadi kan, 5 tahun pak Jokowi kan nggak ada yang jadi," tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi telah mengungkapkan kekesalannya soal pembangunan kilang.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2014 di Istana Negara, Jakara, Senin (16/12/2019).
Awalnya, Jokowi menyinggung impor Petrokimia yang nilainya mencapai Rp 332 triliun per tahun.
"Impor Petrokimia ini gede sekali, Rp 322 triliun impor kita, saya hafal di luar kepala karena tiap hari jengkel, hafal," kata Jokowi, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Menurut Jokowi, impor yang besar tersebut karena jumlah kilang minyak sangat minim.
Dalam 34 tahun terakhir, Indonesia tak pernah lagi membangun kilang minyak.
Oleh karena itu, sesaat setelah dilantik bersama Jusuf Kalla pada akhir 2014, Jokowi langsung mengintruksikan jajarannya untuk membangun kilang minyak.
"Habis pelantikan yang pertama saya sampaikan, saya minta kilang ini segera dibangun."
"Tapi sampai detik ini, dari lima yang ingin kita kerjakan, satu pun nggak ada yang berjalan, satu pun," kata Jokowi.
Jokowi mengaku, selama ini hanya diberi janji-janji palsu.
"Kemarin dijanjiin 2 tahun lagi, 3 tahun lagi. Saya nggak ngecek tiap hari kan. (Ternyata) enggak selesai satu persen pun," terangnya.
S. Tribunnews