INDONESIAKININEWS.COM - Pemandangan berbeda terlihat di depan SPBU Ampera, Jalan Budi Mulia, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Uta...
INDONESIAKININEWS.COM - Pemandangan berbeda terlihat di depan SPBU Ampera, Jalan Budi Mulia, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara. Sebuah peti mati dipasang di atas kerangka besi.
Peti mati di tas kerangka besi ini dijadikan monumen untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya Covid-19. Sementara, di kerangka besi juga terpasang papan bertuliskan imbauan yang berkaitan dengan penyebaran dan bahaya Covid-19.
Di papan itu tertulis ‘Waspada Covid-19 Sayangi Nyawa Anda dan Keluarga Tercinta’. Selain imbauan yang ditulis di papan informasi, ada juga tabel jumlah kasus positif dan kasus meninggal dunia akibat Covid-19. Namun, data pada tabel itu belum mencantumkan data terbaru.
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, mengatakan, pembangunan monumen peti mati tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan warga agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Hal tersebut juga menjadi salah satu upaya tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jakarta Utara agar pandemi yang telah berjalan sejak awal tahun itu dapat segera berakhir.
“Kami berupaya mengantisipasi penyebaran Covid-19. Mulai dari pembentukan gugus tugas, kemudian juga penegakan dan penerapan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan. hingga hal-hal yang sifatnya monumental,” kata Sigit, Kamis (27/8/2020).
Sigit mengatakan monumen peti mati ini sengaja ditempatkan di Kelurahan Pademangan Barat karena persebaran virus corona terutama di wilayah RW 13 di lokasi itu masih cukup tinggi.
Diharapkan, keberadaan monumen peti mati ini dapat menjadi pengingat bagi warga agar menerapkan protokol kesehatan khususnya di Kelurahan Pademangan Barat yang jadi salah satu titik zona merah.
“Oleh karena kita mendorong upaya pencegahan melalui pembangunan monumen tersebut,” ucap Sigit.
Sebelumnya, Palmerah, sejumlah petugas gabungan dari unsur Kecamatan Cilandak, TNI/Polri, Suku Dinas Perhubungan, Puskesmas Cilandak, Satpol PP, petugas PPSU Cilandak, dan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menggelar sosialisasi terkait pandemi Covid-19.
Sosialisasi digelar di perempatan Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta. Menggunakan benda berbentuk peti mati mereka untuk mengingatkan bahaya penularan Covid-19. Sosialisasi dilakukan di empat titik zebra cross di perempatan Jalan Raya Fatmawati.
Peti mati berwarna coklat itu dipanggul oleh unsur petugas PPSU Cilandak. Petugas PPSU menggunakan kostum seperti tenaga medis yang dilengkapi baju hazmat, masker, dan sarung tangan medis.
Sosialisasi lainnya menggunakan materi-materi berkait 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Camat Cilandak, Mundari, mengatakan, penggunaan peti mati digunakan untuk mengingatkan bahaya penularan Covid-19 di tengah masyarakat.
“Ini sebagai salah satu tanda agar masyarakat tetap waspada serta mengikuti protokol kesehatan dalam kesehariannya dengan konsisten melaksanakan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Mundari dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020).
Mundari menyebutkan, peti mati nantinya akan digunakan sebagai alat sosialisasi bahaya Covid-19 mulai Kamis (27/8).
“Mungkin kita boleh bosen mendengar, melihat sosialisasi 3M. Tapi ingat, berujung kematian bila kita menyepelekan dan masa bodoh mengenai hal tersebut,” lanjutnya. Sosialisasi bahaya Covid-19 ini dilakukan pukul 09.00 hinggan 10.00.
Sumber: tribunnews