foto: terkini INDONESIAKININEWS.COM - Setelah berbagai elemen masyarakat menentang keras Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideolo...
foto: terkini |
INDONESIAKININEWS.COM - Setelah berbagai elemen masyarakat menentang keras Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila, beberapa hari yang lalu, pemerintah menunda pembahasannya.
Perkembangan yang terjadi selanjutnya setelah gejolak penolakan terhadap RUU yang diusulkan oleh PDI Perjuangan itu tak dapat dibendung, anggota Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka digeser dari posisi pimpinan badan legislasi DPR dan digantikan kolega separtai, M. Nurdin.
Dimintai pendapat mengenai perkembangan tersebut apakah mengindikasikan perubahan sikap PDI Perjuangan terhadap RUU HIP setelah muncul tekanan opini publik, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain menekankan bahwa apapun yang merugikan Pancasila dan agama Islam, umat akan secara tegas bereaksi menentang.
"Kita lihat saja ke depan. bagi kami yang penting sikap PDI Perjuangan terhadap RUU HIP, terhadap Pancasila dan agama kami. Siapapun pimpinan di PDIP kami tidak ada urusan dan tidak penting sama sekali. Jika merugikan Pancasila dan agama Islam, kami umat Islam pasti akan bereaksi, terimakasih," kata Tengku, Kamis (9/7/2020).
Kendati pembahasannya ditunda setelah terjadi penolakan keras, sejauh ini RUU HIP belum dicabut dari prolegnas prioritas.
Tengku menegaskan masyarakat Islam akan terus melakukan penolakan sampai dicabut.
Dia mengingatkan agar umat tetap waspada pada kepentingan politik.
"Kami akan tetap berjuang sampai RUU itu dicabut. Tidak mencabutnya bagi kami adalah sikap pengkhianatan terhadap Pancasila. Umat harus waspada pada sikap akal-akalan," kata dia.
Jika RUU HIP nanti tetap tidak dicabut dari program legislasi nasional, Tengku menegaskan: "Nggak dicabut, kami akan melawan sampai mati. Umat Islam tidak akan mengalah kali ini. Percayalah."
Sumber: akurat