foto: pinterpolitik INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menekankan perlunya memperketat...
foto: pinterpolitik |
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menekankan perlunya memperketat keamanan bagi masjid-masjid di Indonesia agar kasus penyerangan terhadap imam masjid Al Falah Darul Muttaqin di Pekanbaru, Riau pada Kamis (23/7/2020) tidak terjadi lagi.
"Tampaknya security masjid perlu lebih ketat. Imam Masjidil Haram, biasanya dikawal beberapa askar...," tulis Tifatul Sembiring di akun Twitternya, Minggu (26/7/2020).
Tifatul kurang begitu yakin dengan IM (24 tahun) pelaku penusukan merupakan pasien yang kurang waras alias gila.
"Banyak pelaku tiba-tiba saja gila setelah menyerang imam, ajengan atau kiyai," kata Tifatul.
Peristiwa penyerangan itu terjadi pada Kamis (23/7/2020) sekitar pukul 19.00 WIB dan sempat viral di media sosial. Saat itu, korban yang bernama Yazid Umar Nasution memimpin doa usai menjadi imam shalat Isya berjamaah.
Sebelum bacaan doa selesai, tiba-tiba seorang pros dari arah depan langsung menyerang korban. Pelaku juga menghunuskan pisaunya ke arah korban.
Pelaku menghunuskan pisaunya ke arah korban. Namun, korban cepat menyadarinya dan langsung menangkis serangan pelaku.
Saat korban dalam posisi telentang, pelaku kembali menusuk dan mengenai bagian dada korban.
Saat itu, korban berusaha melawan dengan menendang pelaku tersebut. Sejumlah jemaah yang ada di dalam masjid langsung melindungi korban.
Sedangkan pelaku yang mencoba kabur berhasil ditangkap oleh para jemaah.
"Pelaku ini melakukan penyerangan terhadap korban dengan menggunakan pisau, sehingga korban mengalami luka gores di dada sebelah kiri," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya Jumat (24/7/2020).
Tak lama kejadian itu, anggota Polsek Pekanbaru Kota datang ke lokasi kejadian untuk mengamankan pelaku dengan barang bukti sebilah pisau.
Nandang mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku melakukan penyerangan karena kecewa dengan korban.
Sebab, pelaku sebelumnya konsultasi dengan korban terkait permasalahan pribadinya.
"Jadi pelaku ini sudah beberapa kali berkonsultasi tentang permasalahannya. Namun, pelaku merasa tidak pernah mendapatkan solusi. Akhirnya diduga pelaku kecewa dan stres, kemudian pelaku melakukan penusukan terhadap korban," kata Nandang.
Namun, polisi masih mendalami motif pelaku. Polisi juga akan memeriksa kejiwaan pelaku.
Sumber: rri