INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU), Arifin Junaidi mengapresiasi permintaan maaf yang...
INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU), Arifin Junaidi mengapresiasi permintaan maaf yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait Program Organisasi Penggerak (POP). Menurutnya, permintaan maaf tersebut jarang dilakukan oleh pejabat tinggi.
"Pertama saya menghargai sifat kesatria dari Mas Nadiem, jarang pejabat tinggi kita yang mau mengakui kesalahan dan minta maaf begitu," kata Arifin kepada wartawan, Rabu (29/7/2020).
Arifin mengakui bahwa sebenarnya program tersebut sangat baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, hanya saja perlu ada perbaikan sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Ia tidak ingin Nadiem Makarim hanya sekedar minta maaf.
"Kita yakin seperti yang disampaikan Mas Nadiem itu program ini sebenarnya baik. Tidak ada gunanya permintaan maaf itu kalau tidak diikuti tindakan untuk perbaikan, masukan sudah banyak termasuk dari LP Maarif NU dimintai masukan, ya sudah itu saja realisasikan," ujarnya.
Saat disinggung apakah NU akan kembali masuk ke POP setelah Nadiem minta maaf. Arifin mengaku akan melihat perbaikan yang dilakukan Nadiem terlebih dahulu.
"Ya kita lihat dulu, ada perbaikan gak, kalau cuma minta maaf ya, kalau di dalam Islam, taubat itu pertama menyatakan kesalahannya, kedua minta maaf, ketiga memperbaiki atau berjanji tidak mengulangi, nah memperbaiki itu loh, konsep Islam itu saja yang dipakai. Saya belum tahu perbaikannya kayak apa, kalau tidak perbaikan hanya karena dia minta maaf kita nerima ya konyol namanya," pungkasnya.
S. Jitunews