INDONESIAKININEWS.COM - Langkah mulus Gibran Rakabuming Raka maju ke bursa pilkada Kota Solo, Jawa Tengah, sejak lama dihubung-hubungkan ...
INDONESIAKININEWS.COM - Langkah mulus Gibran Rakabuming Raka maju ke bursa pilkada Kota Solo, Jawa Tengah, sejak lama dihubung-hubungkan dengan dinasti politik. Sejak prasangka itu muncul, putra sulung Presiden Joko Widodo sudah menepisnya dengan menegaskan "tidak ada yang namanya dinasti politik."
Tetapi pembahasan seputar isu dinasti politik kembali kencang semenjak Gibran berhasil mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan untuk maju ke pemilihan wali kota dan wakil wali kota Solo bersama Teguh Prakosa.
Salah satu tokoh yang sejak awal menyatakan tidak setuju kalau Gibran terlalu cepat maju ke pilkada Kota Solo -- walaupun tak ada larangan -- adalah mantan Direktur Freedom Institute Jakarta yang juga aktivis media sosial Akhmad Sahal.
"Sejak awal saya ga setuju Gibran jadi cawako. Tentu dia berhak. Ga melanggar aturan. Tetapi sebagai anak presiden, itu sangat ga elok. Mbokya nanti aja setelah 2024," kata Akhmad Sahal melalui akun Twitter @sahaL_AS.
Pendapat Akhmad Sahal tentu saja beralasan. Selama ini, kata dia, Jokowi dianggap spesial karena tidak membangun dinasti politik. "Tapi kini citra itu luntur," kata Pengurus Cabang Istimewa NU Amerika itu.
Langkah mulus Gibran disebut tak lepas dari pengaruh bapaknya. "Rekomendasi dukungan PDIP dalam pilkada Solo pada Gibran tentu tak bisa dipungkiri karena anak Presiden Jokowi," kata Direktur Indo Strategi Research and Consulting Arif Nurul Imam.
Apalagi, menurut Arif, Kota Solo selain lumbung suara bagi PDI Perjuangan, juga banyak kader potensial yang sejatinya layak diusung.
"Sejatinya di Solo PDIP memiliki kader-kader yang layak diusung seperti Achmad Purnomo, tapi karena yang maju anak Presiden mereka akhirnya tidak mendapat dukungan," ujarnya.
Apalagi, kata Arif, jika melihat basis massa Solo tentunya maju lewat PDI Perjuangan memiliki peluang besar untuk menang.
"Artinya jika mengajukan kader PDIP peluang menang juga besar," kata dia.
Namun demikian, kata Arif, rekomendasi dukungan partai dalam pilkada merupakan kerja-kerja politik elit yang sangat oligarkis sehingga amat wajar jika Gibran bisa mendapatkan rekomendasi PDI Perjuangan.
"Rekomendasi parpol dalam pilkada merupakan kerja politik elitis sehingga sangat wajar jika Gibran mendapatkan dukungan PDIP dalam pilkada Solo, meski ada kader lainnya yang sejatinya layak diusung," kata dia.
S. Akurat