INDONESIAKININEWS.COM - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan adanya sembilan klaster rumah ibadah di DKI Jakarta per Rabu (...
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) lantas buka suara menanggapi adanya klaster rumah ibadah ini. PGI meminta agar jemaat beribadah secara online dari rumah selama pandemi corona.
Ketua Umum PGI, Gomar Gultom, menyatakan bahwa pihaknya telah menyebarkan pedoman pelaksanaan ibadah selama pandemi corona. Gereja-gereja juga diminta PGI untuk menerapkan protokol kesehatan selama peribadatan berlangsung.
"Pertama-tama, kami sudah menyebarkan pedoman atau semacam protokol yang sangat ketat bagi gereja-gereja dalam menyelenggarakan peribadatan di gereja seturut protokol kesehatan menghadapi pandemi corona," tutur Gomar dilansir detikcom pada Kamis (30/7). Selain itu, Gomar juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengimbau jemaat untuk mematuhi protokol kesehatan demi menekan penyebaran virus corona.
"Kedua, kami juga terus mengimbau seluruh gereja untuk mendidik warga mendisiplinkan diri dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru seturut dengan protokol kesehatan seraya meningkatkan sistem kekebalan tubuh warga," terang Gomar. "Kunci dari semua ini adalah disiplin."
Lebih lanjut, Gomar juga mengungkapkan bahwa PGI telah menekankan pada gereja untuk tidak terburu-buru membuka kembali ibadah tatap muka. Peribadatan diminta untuk tetap dilakukan secara online lantaran penularan virus corona masih terjadi.
"Ketiga, sesungguhnya PGI menekankan kepada gereja-gereja untuk tidak terburu-buru membuka gereja dan lebih baik tetap menyelenggarakan ibadah dari rumah masing-masing secara virtual," pungkas Gomar. "PGI sangat menekankan untuk perlunya tetap di rumah karena penyebaran virus ini masih belum terkontrol sebagaimana terbukti angka kasus positif baru terus meningkat dari hari ke hari. Di lain sisi juga banyak kasus orang tanpa gejala."
Gomar juga mengaku bahwa sebagian gereja telah mematuhi pedoman yang diberikan PGI. Namun ia juga tak memungkiri masih ada yang tidak menaati protokol kesehatan yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, Gomar meminta agar kegiatan ibadah tetap dilakukan secara online dari rumah.
"Sebagian gereja mematuhinya, akan tetapi sayangnya beberapa gereja sudah menyelenggarakan ibadah karena menganggap keadaan sudah aman," pungkas Gomar. "Menurut PGI, keadaan sekarang belum aman untuk berkerumun sekalipun itu hanya untuk ibadah di rumah."
S. Wowkeren