foto: detik INDONESIAKININEWS.COM - Bagi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, disukai dan dibenci orang ibarat dua sisi mata ua...
foto: detik |
INDONESIAKININEWS.COM - Bagi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, disukai dan dibenci orang ibarat dua sisi mata uang, apalagi dalam dunia Politik.
"Itu pertanyaan yang menurut saya bukan pertanyaan yang terlalu berat ya, karena hidup itu menurut saya itu satu paket. Ada yang suka, ada yang tidak, suka ada benci, ada rindu, ada luka, ada dendam," kata Fadli Zon menjawab pertanyaan melalui Channel Youtube Refly Harun, baru-baru ini.
Fadli Zon menekankan bahwa disukai dan dibenci sudah menjadi bagian dari dinamika kehidupan Manusia, bahkan sejak dulu kala.
Kandungan Surah Al-A'raf Ayat 172: Kesaksian Setiap Insan terhadap Allah Sebelum Lahir ke Dunia
Ini Tanggapan Demokrat Terkait Pernyataan PDIP Soal Main Kartu Politik di Tengah Polemik RUU HIP
"Kita itu juga ada yang suka, ada yang tidak suka, dulu dikatakan jujur kemudian begitu menerima wahyu dikatakan gila. Bahkan tidak hanya itu, kan ditimpuk kotoran batu dan sebagainya, jadi saya kira itu hidup itu satu paket bagian dari hidup," kata Fadli Zon.
Fadli Zon kemudian menceritakan pengalaman hidupnya. Dia mengatakan pernah tiga kali mengalami kritis.
"Aku udah tiga kali waktu itu dari kecil sudah mau mati, udah mau meninggal. Tabrakan dua kali ya, kemudian terkena demam berdarah 20 tahun lalu udah hampir tidak sadar itu pernah, saya malah pernah koma, jadi bagi saya hidup itu ada sebuah hadiah. Setiap hari itu kita bangun, tidur tuh, hadiah anugerah," Fadli Zon menambahkan.
Itu sebabnya, belajar dari lika-liku perjalanan hidup, bagi Fadli Zon yang terpenting adalah menjalankan kehidupan sebaik-baiknya.
"Jadi bagi saya si kecil itu soal bully-bullyan, soalnya nggak pentinglah siapa yang mencinta siapa yang tidak suka itu, bagi saya penting kita jalani hidup sesuai dengan prinsip kita dan selama menurut kita benar kita perjuangkan semampu kita," kata dia.
Fadli Zon sangat menyadari kehidupan Manusia tentulah sangat dinamis.
"Jadi saya tidak terlalu peduli ya, tentu saja lebih banyak yang menyukai, tapi kalau ada yang tidak suka wajar, malah aneh gitu kalau ada seseorang 100 persen disukai oleh semua orang. Pemimpin-pemimpin dunia pun tidak ada lho," katanya.
Sumber: akurat