foto: okezone INDONESIAKININEWS.COM - Oknum pegawai outsourcing Grapari Telkomsel di Surabaya, FPA, ditangkap oleh Polisi, terkait pem...
foto: okezone |
INDONESIAKININEWS.COM - Oknum pegawai outsourcing Grapari Telkomsel di Surabaya, FPA, ditangkap oleh Polisi, terkait pembobolan data pribadi milik pegiat media sosial, Denny Siregar.
Pelaku yang bekerja sebagai customer service itu, mengambil data tanpa izin di database Telkomsel.
Setelah kabar penangkapan oknum pegawai Telkomesel, tagar #boikotTelkomsel menjadi trending topic nomor satu di media sosial Twitter, pada Sabtu 11 Juli 2020.
Banyak warganet menuliskan tweet dengan memanfaatkan hastag itu.
Dari penelusuran, tagar itu sudah berhasil mengumpulkan 10,3 ribu tweet.
Tagar ini mulai terlihat di barisan trending topic sejak Jumat, 9 Juli pukul 18:30.
"#boikotTelkomsel. BANGKE ...GARA GARA DATA SI DENI DI UMBAR ORANG CERDAS KE PUBLIK .. tapi Lo gak mikir gara - gara cuitan ini dunia bisa boikot negri kita dengan nuklir .. APA LAGI DUNIA ANTI TERORIS ..LO MALAH BUNGKAM BOCAH DI KATAKAN TERORIS . @DivHumas_Polri," tulis akun @Akhyar66867715.
Ada juga pengguna yang mempermasalahkan keamanan sistem Telkomsel, "Sebagai pengguna @Telkomsel saya sangat kecewa dengan keamanan Telkomsel yang mudah di bobol hacker.
Jika tidak ada upaya pihak Telkomsel untuk menangkap pelaku, lebih baik saya ganti nomer lain dan #BoikotTelkomsel," ujar @03__nakula.
"#fixittelkomsel not #boikotTelkomsel Ada banyak pekerja disana. Ada banyak buah yg sudah dihasilkan telkomsel buat ni negeri. So, apa masalah mu? Ikut ikutan orang? Budaya anarkis memang tak bisa di indahkan lagi. @Telkomsel," ujar akun @sultan_zey.
Beberapa waktu lalu, Vice President Corporate Communication Telkomsel, Denny Abidin mengatakan, perlindungan data pelanggan jadi prioritas utama Telkomsel.
Hal itu juga, yang menurutnya, membuat Telkomsel terus memastikan keamanan data pribadi dan kenyamanan seluruh pelanggan saat berkomunikasi.
"Kami siap bekerja sama membantu penyelidikan dari aparat penegak hukum dan pihak terkait bila terjadi dugaan peretasan data pelanggan pada sistem perusahaan," katanya.
Sumber: viva