foto: merdeka INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menjelaskan tidak dimasukkannya P...
foto: merdeka |
INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menjelaskan tidak dimasukkannya Pancasila ke dalam AD/ART organisasinya lantaran merujuk pada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut pria yang pernah bekerja di Pizza Hut tersebut MUI tidak pernah mengharamkan bahwa Khilafah itu haram sampai saat ini.
“Rujukan kita umat Islam tentunya MUI dan MUI tidak mengharamkan khilafah dan tidak juga mewajibkan Pancasila sebagai pedoman hidup umat Islam melainkan Pancasila adalah dasar negara,” kata Novel, dikutip dari Tagar, Rabu (1/7/2020).
Menurut Novel saat ini Indonesia telah rusak karena paham liberal dan neo-PKI dibiarkan menjamur di tengah masyarakat.
“Makanya neo-PKI tambah berani karena mendapat angin segar dan akhirnya menyusup di partai-partai serta ormas-ormas Islam dan biang kerok untuk ditariknya Tap MPRS no 25 tahun 1966 adalah oknum kiyai juga. Bahkan buku-buku berkaitan dengan PKI kata pengantarnya adalah oknum kiyai, juga buku-buku sesat atas nama agama oknum-oknum kiyai terlibat,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Ketua Umum DPP FOKSI Muhammad Natsir Sahib menyinggung ketiadaan Pancasila dalam AD/ART salah satu ormas yang menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Sementara itu, massa demonstran yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan sejumlah ormas lainnya telah melancarkan aksi menolak pembahasan RUU HIP di depan Gedung DPR/MPR pada Rabu (24/6/2020) lalu.
Sumber: abadikini