ferdinand hutahaean, foto : fajar INDONESIAKININEWS.COM - Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang meminta pembubaran Badan Pembinaan Ide...
INDONESIAKININEWS.COM -Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang meminta pembubaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini mendapat respon dari politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menyebut jika pemerintah tidak bisa seenaknya dapat membubarkan BPIP karena desakan sebuah organisasi masyarakat (ormas).
Di Indonesia, menurutnya, pemerintah harus tunduk pada konstitusi dan Pancasila serta dasar hukum.
"Ini Indonesia, negara berdaulat yang pemerintahannya sejak didirikan oleh para Pendiri Bangsa tunduk kepada Konstitusi dan Dasar Kebangsaan yaitu Pancasila. Negara ini tidak tunduk pada tekanan ormas manapun dan negara ini berjalan berdasar hukum...!!" Kata @FerdinandHaean3 di Twitter, Minggu (19/7/2020).
Netizen juga akhirnya berkomentar terkait PA 212 yang menginginkan dibubarkannya BPIP dan meminta Habib Rizieq dipulangkan.
"PA 212 itu siapa... Mau ngatur-ngatur pemerintahan yang sah.... Kalo HRS mau pulang emangny ada yang larang....?? Aneh lama-lama ku lihat PA 212," tulis @DedekAceh_74.
"Suruh pulang sendiri ngapa Rizieq, kok jadi negara yang repot," kata @Ardipegasis.
"Pemerintah tidak bertindak tegas terhadap mereka, jadinya ngelunjak dan besar kepala," ujar @EkaJepp.
Permintaan pembubaran BPIP adalah amanat Munas PA 212 dalam bidang kebangsaan. Ini disamoaikan dalam keterangan pers dari humas PA 212 yang dikonfirmasi oleh Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, Minggu (19/7/2020).
Permintaan ini menjadi salah satu amanat Musyawarah Nasional II PA 212, termasuk pemulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab dari Arab Saudi.
Berikut ini amanat Munas PA 212 dalam bidang kebangsaan: - Berupaya memulangkan Habib Rizieq Syihab, - Menolak UU Corona, - Menuntut pembubaran BPIP, - dan dalam bidang keorganisasian menyempurnakan pedoman dasar organisasi.
Sumber: akurat.co