foto: tempo INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Joko Widodo sempat memarahi para menterinya terkait kinerja mereka dalam menangani pandem...
foto: tempo |
INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Joko Widodo sempat memarahi para menterinya terkait kinerja mereka dalam menangani pandemi virus corona (COVID-19).
Jokowi bahkan mengancam akan melakukan reshhuffle jika kinerja menterinya tidak membaik.
Namun, teguran Jokowi tersebut rupanya telah menciptakan dampak yang positif bagi jajaran kabinetnya.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Pratikno membeberkan jika saat ini kinerja kementerian semakin positif setelah mendapatkan teguran keras dari Jokowi.
Ia mencontohkan serapan anggaran kementerian/lembaga saat ini sudah meningkat.
Begitu juga soal eksekusi program-program dari kementerian/lembaga.
“Dalam waktu yang relatif singkat, kita melihat progres yang luar biasa di kementerian/lembaga, antara lain bisa dilihat dari serapan anggaran yang meningkat, program-program yang sudah mulai berjalan,” kata Pratikno saat menjawab pertanyaan soal reshuffle yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/7). “Artinya, teguran keras tersebut punya arti yang signifikan.”
Lebih lanjut Pratikno justru mengatakan jika isu reshuffle saat ini sudah tidak relevan lagi.
Menurutnya, ancaman Jokowi tersebut hanyalah sebagai motovasi agar seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju dapat bekerja lebih keras dalam menangani pandemi virus corona yang telah menciptakan situasi krisis di Tanah Air.
Pratikno menjelaskan jika Jokowi terus mendorong menterinya untuk meningkatkan serapan anggaran kementerian/lembaga.
Diantaranya adalah terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga meningkatkan daya beli masyarakat.
”Memang karena permasalahan, mungkin juga karena kantor yang sempat tidak sepenuhnya optimal waktu transisi awal itu, jadi Bapak Presiden merasa bahwa mestinya lembaga-lembaga pemerintahan, terutama sekali kabinet bisa bekerja lebih maksimal dengan kinerja yang lebih baik,” terang Pratikno. “Itulah mengapa beliau menyampaikan teguran yang keras kepada kita semuanya, kepada kami agar mempercepat kinerjanya.”
Sebelumnya, Jokowi sempat murka pada jajarannya yang dinilai masih santai dalam menangani pandemi COVID-19.
Ia menyayangkan para pembantunya yang kurang sense of crisis di tengah situasi krisis ini.
Mantan Wali Kota Solo tersebut menuntut menterinya untuk bekerja extraodinary di tengah pandemi.
”Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya,” tegas Jokowi beberapa waktu lalu. “Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak-ibu tidak merasakan itu sudah.”
Sumber: wowkeren