INDONESIAKININEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Kutai Timur, Ismunandar dalam giat operasi tangkap tangan (...
INDONESIAKININEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Kutai Timur, Ismunandar dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 2 Juli 2020 malam. KPK menduga Ismunandar terlibat dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Menelisik harta kekayaan Ismunandar dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) melalui kanal elhkpn.kpk.go.id pada Jumat (3/7). Ismunandar tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp 3.148.310.015.
Pelaporan harta kekayaan itu disampaikan pada 31 Desember 2019. Dia tercatat memiliki harta berupa tanah dan bangunan yang tersebar di Kabupaten Kutai Timur dan Kota Samarinda. Total harta tidak bergerak itu sebesar Rp 2.934.272.000.
Selain itu, mantan Sekertaris Daerah Kabupaten Kutai Timur ini tercatat memiliki satu alat tranportasi, berupa mobil Suzuki tahun 1997. Total harta benda bergerak itu senilai Rp 40.000.000.
Ismunandar juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 43.000.000, kas dan setara kas sebesar Rp 131.038.015. Sehingga, total harta kekayaan Ismunandar senilai Rp 3.148.310.015.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menegaskan, Bupati Kutai Timur Ismunandar (IS) turut diamankan dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) yang berlangsung pada Kamis (2/7) malam. Orang nomor satu di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur itu turut diamankan bersama istrinya di Jakarta.
“Semalam kita amankan sang bupati beserta istrinya dan seorang kepala Bappeda dari sebuah hotel di Jakarta,” kata Nawawi dikonfirmasi, Jumat (3/7).
Selain mengamankan keduanya, KPK juga turut mengamankan pihak lainnya dalam operasi kedap tersebut. KPK pun mengamankan Kepala Bapeda dalam giat tersebut. “Ada pihak lainnya kita amankan di Kutai Timur dan Samarinda,” ujar Nawawi.
Nawawi menyebut, Bupati bersama istrinya dan Kepala Bappeda kini tengah menjalani pemeriksaan secara intensif di Gedung Merah Putih KPK. KPK memerlukan pemeriksaan secara mendalam untuk menetapkan tersangka dari pihak-pihak yang diamankan. “Sejumlah uang dan barang bukti rekening bank diamankan,” tukas Nawawi.
S. Jawa Pos