foto: liputan6 INDONESIAKININEWS.COM - Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta menilai Gubernur DKI Jakarta ...
foto: liputan6 |
INDONESIAKININEWS.COM - Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap mengganti istilah pada proyek atau program yang digagasnya.
Teranyar Anies mengganti istilah reklamasi menjadi perluasan lahan untuk menyebut proyek penimbunan laut menjadi daratan buatan di kawasan Ancol Timur dan Ancol Barat.
Dalam izin proyek pembuatan daratan imitasi di kawasan Ancol yang tertuang dalam Kepgub 237 tahun 2020, Anies tak sekalipun menyebutkan kata reklamasi. Anies menyebut proyek tersebut dengan perluasan lahan. Hal itu karena daratan imitasi dibuat menyatu dengan daratan yang sudah ada.
Baca Juga:
Sesumbar Anies Bakal Buat Museum Sejarah Nabi Terbesar Setelah Arab
Akhirnya Buka Suara, Anies Baswedan Klaim Perluasan Lahan di Ancol Bukan Reklamasi
Pesan Menohok KIARA ke Anies: Isu Agama dan Lingkungan Jangan Dimodifikasi
“Walaupun dia secara tegas tidak menggunakan terminologi reklamasi, tapi pada hakekatnya defisini reklamasi ya itu," kata Ketua Bapemperda DPRD DKI Pantas Nainggolan saat dikonfirmasi Sabtu (11/7/2020).
Rumah susun diganti menjadi rumah lapis
Pada tahun pertama di masa kepemimpinannya, Anies mengagagas program Rumah Berlapis. Anies menyebut terminologi "lapis" memiliki arti yang sama dengan "susun". Dalam konsep rumah berlapis, rumah-rumah bisa disusun satu tingkat, dua tingkat, dan seterusnya.
“Seperti rumah susun dibilang rumah lapis, apalah. Tapi hakikatnya sama,” tegas Pantas.
Naturalisasi menjadi normalisasi sungai
Mgid
Lakukan sebelum tidur dan perhatikan perut Anda menyusut
1/3 cangkir ini setiap pagi akan hilangkan lemak perut seketika
Sama seperti program rumah lapis, pada program penanggulangan banjir Jakarta, Anies menggagas program naturalisasi sungai. Banyak kalangan yang menilai program tersebut sama saja dengan program normalisasi di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Salah satu kritik kita begitu, katakanlah naturalisasi (menjadi normalisasi),” ujar Pantas.
Anies bersilat lidah
Dari sejumlah istilah yang dipakai Anies, Pantas menilai orang nomor satu di Jakarta itu pandai bermain kata-kata agar program yang digagasnya terkesan berbeda dengan pendahulunya. Padahal kata pantas tidak ada yang baru dari program itu, hanya nama dan sebutannya saja yang dimodifikasi.
“Gubernur ini kan kadang-kadang bersilat lidah saja,” pungkasnya.
Sumber: akurat