foto: gonews INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menjenguk Andi Putra, pria berusia 34 tahun yang baru sele...
foto: gonews |
INDONESIAKININEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menjenguk Andi Putra, pria berusia 34 tahun yang baru selesai menjalani operasi tumor di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Accuplast Jalan Sei Bah Bolon, Kota Medan pada Kamis, 11 Juni 2020.
Orang nomor satu di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara itu datang didampingi istrinya, Nawal Lubis.
Sesampainya di rumah sakit khusus bedah itu, keduanya disambut dr Retno Sari Dewi MKes dan dokter lainnya. Suhu tubuh Edy dan istri diperiksa.
"Selamat datang bapak dan ibu. Izin, Pak, suhu tubuh dites dulu. Ini prosedur rumah sakit dan protokol kesehatan. Mohon maaf ya, Pak," kata dr Retno.
Ketika alat screening itu diarahkan ke kening gubernur, terlihat menunjukkan angka 36,9 derajat celsius.
Kemudian, Edy langsung berkomentar. "Berapa suhunya, 36,9. Kok tinggi kali, kalau panas ini karena ngak punya uang. Iya kan," kata Edy berkelakar.
Selanjutnya, dia masuk ke dalam rumah sakit dan melihat langsung kondisi pasien yang selesai dioperasi.
"Pasien yang dioperasi itu dikarenakan tumor. Kondisi pasien ini, sampai Eropa tertarik dengan pasien, karena tumornya sudah lebih besar dari pada orangnya. Saya dapatkan informasi pasien dari media sosial," kata Edy.
Kalau orang berada, kami tidak tangani karena mereka mampu.
Setelah mendapatkan kabar dari media sosial, Edy memerintahkan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membidangi membawa pasien segera operasi, karena merupakan warga dengan ekonomi terbatas.
"Saya suruh mereka lacak. Saat ini sudah dikerjakan tahap awal. Ini sampai tiga tahap nanti akan dilakukan. Tahap kedua dan ketiga. Tahap pertama, yaitu bagian perutnya, tahap kedua di bagian kepala. Selesai itu maka dia semakin lebih baikan. Operasi ini gratis untuk masyarakat yang kondisi sosialnya kurang beruntung," ungkap Edy.
Edy meminta agar awak media meliput keadaan masyarakat yang memiliki ekonomi terbatas yang tidak memiliki biaya operasi atau berobat, agar segera dilakukan operasi. Jangan menunggu keadaan.
"Kita harus selalu monitor keadaan saudara kita, yang membutuhkan bantuan pemerintah. Rakyat Sumatera Utara yang memerlukan perawatan ini, gratis bagi masyarakat yang kondisi sosialnya kurang beruntung. Kalau orang berada, kami tidak tangani karena mereka mampu. Kondisi pasien seperti ini karena kami kurang monitor, mudah-mudahan pasien segera sembuh," katanya.
Sumber: tagar