INDONESIAKININEWS.COM - Mahathir Mohamad dikenal sebagai politikus yang tegas. Padahal Mantan Perdana Menteri Malaysia ke-4 dan ke-7 it...
INDONESIAKININEWS.COM - Mahathir Mohamad dikenal sebagai politikus yang tegas.
Padahal Mantan Perdana Menteri Malaysia ke-4 dan ke-7 itu sudah memasuki usia ke-94 tahun.
Walau sudah tak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, namun namanya masih patut diperhitungkan sebagai politikus Malaysia.
Bahkan Mahathir Mohamad tak segan-segan mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Salah satu pernyataan kontroversial yang pernah diucapkan Mahathir Mohamad adalah terkait etos kerja suku Melayu.
Kejadian itu terjadi pada September tahun 2019 di mana Mahathir menulis di blog pribadinya dan meminta suku Melayu bekerja lebih keras untuk mencapai kesuksesan dan berhenti melayangkan kemarahan.
"Suku Melayu perlu menyadari apa yang terjadi kepada mereka," tulis Mahathir seperti dikutip South China Morning Post pada Sabtu (7/9/2019),
"Sangat disayangkan, sejauh ini mereka belum sadar."
"Suku Melayu masih enggan bekerja dan membiarkan warga asing mengerjakannya, sehingga warga asing membludak mendatangi Malaysia."
"Tujuh juta jumlah mereka bekerja di negara kita."
"Apa yang akan terjadi dengan suku Melayu jika mereka tidak kunjung sadar," kritik Mahathir.
"Nasib kita ada di tangan kita sendiri."
"Marah-marah kepada yang lain tidak akan menyelesaikan persoalan."
"Suku Melayu tetap miskin karena tidak mau bekerja keras dan serius berbisnis," kata Mahathir mengakhiri kritikannya.
Tulisan Mahathir ini muncul menjelang rencana demonstrasi akbar yang digelar kubu oposisi partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS) pada 14 September 2019 silam.
Di mana kedua partai yang sering menggaungkan isu ras dan agama ini berencana menggelar aksi pada 14 September mendatang.
Aksi itu disebut akan fokus pada kesulitan yang dihadapi suku Melayui negara mereka sendiri dalam mencari pekerjaan.
Ini bukan kali pertama Mahathir mengkritik sukunya sendiri.
Saat berkuasa dari 1981 hingga 2003,Mahathir rutin mengingatkan suku Melayu agar tidak bermalas-malasan.
Di periode pertama kekuasaannya, dia melancarkan program afirmasi bumiputera yang mengistimewakan suku Melayu di bidang ekonomi dan pendidikan untuk membantu menutupi ketertinggalan mereka dari suku lain, terutama suku Tionghoa Malaysia.
Ketika menjabat lagi sebagai Perdana Menteri, Suku Melayu memang kerap mempertanyakan Mahathir.
Seperti apakah Mahathir dengan koalisinya akan tetap menjamin dan mempertahankan keistimewaan suku Melayu di berbagai sendi kehidupan.
Sebab, saat itu pemerintahan Mahathir memang sedang giat meluncurkan kebijakan yang diharapkan bisa meningkatkan dukungan mereka di kalangan suku Melayu.
S. Grid