foto: kompas INDONESIAKININEWS.COM - Penangkapan mantan anggota TNI, Ruslan Buton menuai kritik tajam dari sejumlah kalangan. Ruslan...
foto: kompas |
INDONESIAKININEWS.COM - Penangkapan mantan anggota TNI, Ruslan Buton menuai kritik tajam dari sejumlah kalangan.
Ruslan Buton ditangkap aparat kepolisian setelah sebelumnya meminta Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
“Cuma minta Jokowi mundur kok dipidana. Cuma bicara, sendiri, tak ada gerakan massa,” kata politisi Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitternya, Senin (1/6/2020).
Ia membandingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Jokowi.
Mantan Wasekjen Partai Demokrat itu mengatakan, pada masa pemerintahan SBY, banyak yang melakukan aksi demonstrasi menuntut SBY dilengserkan. Namun tak satu pun yang ditangkap.
Sementara pada masa pemerintahan Jokowi, Ruslan Buton hanya seorang diri meminta Presiden Jokowi turun tapi langsung ditangkap.
“Sedang kalian dulu demo berjilid jilid, dari 2007 hingga 2011, minta SBY diturunkan. Tak ada dari kalian dipidana. SBY pun tak bisa kalian jatuhkan. Ini cuma sendirian minta Jokowi mundur!,” katanya.
Rachland memuji SBY yang menjunjung tinggi demokrasi, sehingga tercipta kebebasan sipil dan politik.
“Bukan bermaksud mengkultuskan, bila saya berulang menyitir Indonesia dalam kepemimpinan SBY. Hanya saja pada masa itu kita sudah mencapai kemajuan dalam kebebasan sipil dan politik,” katanya.
“Demokratisasi yang cukup berhasil itulah yang lalu mengawal KPK dalam memberantas korupsi. Kini?,” tandas Rachland Nashidik.
Sumber: pojoksatu